Masuknya nama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, sebagai salah satu kandidat bakal calon wakil presiden bagi bakal calon presiden Ganjar Pranowo tak dibantah PDI Perjuangan. Namun tetap, semua putusan ada di tangan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
"Ya, hanya Ibu Megawati yang tahu, tapi dialog dengan para ketum parpol sudah dilakukan. Tugas kami mempersiapkan segala sesuatunya, narasinya, sekiranya si A seperti ini, si B seperti ini, si C seperti ini," ujar Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, kepada wartawan di Jakarta, Kamis (28/9).
Hasto menambahkan, siapa yang menjadi pendamping Ganjar akan melalui pertimbangan dari Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri hingga Presiden Joko Widodo.
"Tapi terkait dengan siapa yang akan mendampingi Pak Ganjar, itu nanti rakyat yang menyuarakan dan itu akan ditangkap semuanya melalui pertimbangan-pertimbangan mendalam yang sudah dilakukan cukup lama oleh Ibu Megawati Soekarnoputri dalam dialog bersama ketua umum partai politik pengusung Pak Ganjar. Dalam dialog yang detail, panjang, mendalam dengan Presiden Jokowi," tuturnya.
Hasto menyampaikan, PDIP dengan Khofifah punya hubungan yang cukup baik. Secara pribadi, Hasto mengaku sudah mengenal Khofifah sejak dia duduk menjadi anggota DPR. Terutama saat Khofifah menjadi Pimpinan Komisi VI.
"Ya setiap kami ke Jawa Timur kami kan sering bertemu dengan Ibu Khofifah, menanyakan bagaimana hubungan antara seluruh elemen masyarakat di Jatim, khususnya PDI Perjuangan," ujarnya.
PDIP masih menyembunyikan sosok bacawapres pendamping Ganjar Pranowo. Yang bisa jadi cawapres Ganjar adalah seorang pria, namun bisa juga wanita.
"Terkait dengan capres, cawapres siapa yang akan mendampingi Ganjar Pranowo? Nanti pada momentum yang tepat karena pendaftaran di KPU sendiri itu baru dilakukan pada 19 Oktober. Dimulai 19 Oktober, kalau tidak salah sampai 25," kata Hasto Kristiyanto kepada wartawan di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (25/9).
Hasto mengaku, saat ini PDIP sedang mempertajam narasi tentang masa depan Indonesia jika Ganjar memenangkan Pilpres 2024. Soal kemungkinan bacawapres perempuan, Hasto menyebut perempuan adalah jalan peradaban.
"Jadi skala prioritas sekarang adalah mempertajam narasi tentang masa depan Indonesia, yang akan diusung oleh Pak Ganjar dan Mister X-nya, dan kemudian juga bisa Mrs X, gitu kan," ujar dia.
"Perempuan itu jalan peradaban kalau kita lihat. Sehingga dalam konteks itu, maka upaya yang dilakukan terkait dengan pengumuman itu tunggu tanggal mainnya," tutup Hasto.
Sumber: rmol
Foto: Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto/RMOL