Harga pangan yang semakin tinggi membuat keluarga-keluarga di Indonesia harus mengeluarkan uang lebih banyak demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Di sisi lain, harga pangan yang tinggi tak berbanding lurus dengan peningkatan kesejahteraan petani.
“Sekarang harga pangan meningkat tinggi, keluarga bayar mahal untuk itu. Tapi uangnya tak sampai ke petani,” ujar bakal calon presiden Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, saat berdialog dengan kelompok tani di Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (20/9).
Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu memandang, persoalan pupuk hingga sekarang belum juga terpecahkan. Padahal pupuk termasuk persoalan utama yang dihadapi petani.
“Kita ingin ada perubahan tata kelola di sektor pangan dan pertanian kita. Harga pupuk harus terjangkau. Petani juga dapat kepastian tentang ongkos produksi, kepastian pasokan, dan kepastian harga jual,” jelasnya.
Anies menegaskan, kebijakan negara di sektor pangan harus berkeadilan. Para petani, harus mendapatkan kesetaraan kesempatan untuk lebih sejahtera.
“Kita ingin tegakkan keadilan di bidang pangan, ada kesetaraan kesempatan bagi petani. Jangan sampai yang besar tambah besar, sementara yang kecil dilupakan,” tandasnya.
Di akhir dialog, perwakilan kelompok tani memberikan beras, cangkul, dan topi pak tani kepada Anies. Mereka berpesan agar Anies tak melupakan petani dan membuat kebijakan yang memihak jika ditakdirkan menjadi Presiden RI pada 2024.
Sementara Anies memakaikan jas kepada seorang perwakilan petani sebagai simbol harapan agar status petani lebih penting dan membanggakan. Diharapkan pula ada peningkatan taraf hidup bagi para petani dan keluarganya.
Sumber: rmol
Foto: Bakal Capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, menemui perwakilan petani di Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (20/9)/Ist