Pemerintahan Presiden Joko Widodo dianggap tidak memberikan perhatian serius terhadap perkembangan ilmu pengetahuan sains.
Demikian disampaikan Dewan Pertimbangan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Pusat, Jumhur Hidayat dalam webinar bertajuk “Meneropong Hubungan Demokrasi dan Keadilan” pada Jumat malam (22/9).
“Saya (menilai) jujur, pemerintah sekarang ini anti sains,” kata Jumhur.
Bahkan pandangan Jumhur, minimnya kepedulian Presiden Jokowi terhadap sains berdampak hingga kepada kebijakan pemerintah. Selama memimpin dua periode, kebijakan-kebijakan yang keluarkan pemerintah sama sekali jauh dari pendekatan saintifik.
“Tidak scientific base policy. Jadi kebijakan tidak dilahirkan berdasarkan sains dan knowledge (melainkan) berdasarkan bisik-bisik,” sesal Jumhur.
Ketua Umum (Ketum) Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) ini mencontohkan, ketika pemerintah mengumumkan kebijakan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).
Menurutnya, megaproyek pemindahan IKN ke Kalimantan Timur tidak berdasarkan kajian mendalam.
“IKN itu tidak pernah dibahas di manapun, tiba-tiba Pak Jokowi pidato 'kita akan bangun IKN'. Lucu ya. Kemudian para penjilat, semua mendukung IKN,” katanya.
“(IKN) itu pasti berantakan. Karena tanpa saintifik, tidak akan mungkin bisa membangun IKN itu,” pungkasnya.
Sumber: rmol
Foto: Dewan Pertimbangan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Pusat, Jumhur Hidayat/Net