Konflik Palestina dan Israel kian memanas pasca pasukan Hamas mulai menyerang wilayah Selatan Yahudi pada Sabtu (7/10/2023).
Dampak dari serangan itu menewaskan lebih dari 1.000 korban jiwa.
Mendengar hal tersebut, Pemerintah Indonesia mengimbau WNI untuk segera meninggalkan wilayah Palestina-Israel dengan alasan keselamatan dan keamanan.
Tidak hanya itu saja, Kemlu juga mengimbau WNI untuk menunda atau membatalkan rencana perjalanan menuju Palestina dan Israel.
Daftar Perang Terlama di Sepanjang Sejarah Dunia
Perlu diketahui, konflik Israel-Palestina berawal dari pertingkaian sengketa wilayah dan unsur agama yang diyakini oleh kedua negara, Israel adalah negara Yahudi dan mayoritas penduduk Palestina adalah Muslim.
Konflik berawal lebih dari 100 tahun yang lalu, saat Menteri Luar Negeri Inggris, Arthur Balfour, menulis surat berisi 67 kata kepada Lionel Walter Rothschild. Tapi ternyata, surat yang singkat itu masih berdampak dan terasa hingga saat ini.
Surat itu dikenal dengan nama Deklarasi Balfour, sebuah perjanjian yang mengikat pemerintah Inggris untuk “mendirikan rumah nasional bagi orang-orang Yahudi di Palestina.
Para pemimpin Yahudi menyambut baik deklarasi tersebut, tetapi warga Arab Yahudi tidak menerimanya.
Konflik semakin memanas saat adanya deklarasi pendirian Negara Israel pada 15 Mei 1948. Pendirian negara ini ditolak oleh warga Palestina dan akhirnya pecahlah perang Al-Nakhba atau perang yang berarti ‘malapetaka’.
Konflik Palestina-Israel sudah terjadi selama hampir 75 tahun lamanya. Waktu yang cukup lama, tapi ternyata konflik Palestina-Israel bukanlah konflik terpanjang yang pernah terjadi dalam sejarah.
Jauh sebelum itu, sejarawan pernah mencatat Perang Reconquista menjadi perang terpanjang dalam sejarah dunia. Bagaimana tidak? Perang ini terjadi selama 7 abad atau sekitar 781 tahun!
Selain Perang Reconquista, masih ada lagi deretan perang terlama yang tercatat dalam sejarah, berikut daftarnya:
1. Reconquista (781 tahun)
Perang Reconquista adalah perang terlama dan tersulit yang pernah dilakukan oleh pasukan Spanyol dan Portugis melawan penguasa Muslim di Semenanjung Iberia.
Konflik bermula di sekitar tahun 711 M saat tentara Islam-Berber melintasi Selat Gibraltar.
Di tahun 718 M, para penyerbu mulai memasuki Spanyol dan Portugal dan menguasai sebagian besar Iberia.
Kerajaan Kristen jatuh ke tangan Kekhalifahan Kordoban hingga khalifah terpecah pada abad ke-11.
Setelah itu, kerajaan-kerajaan Kristen perlahan-lahan mulai bangkit kembali dan mendominasi semenanjung tersebut.
Selama peperangan, terjadi banyak serangkaian kekalahan dan kemenangan di kedua belah pihak selama berabad-abad. Sampai akhirnya di tahun 1492 M, Granada di bagian selatan Andalusia jatuh ke tangan Ferdinand II dan Isabella I.
Peristiwa itu menandai berakhirnya perang terpanjang sepanjang sejarah dunia dan mengantarkan era baru Kristen Katolik di Iberia saat memasuki era Renaisans.
2. Roman-Germanic Wars (708 tahun)
Perang Romawi-Jerman terjadi selama 781 tahun, dari tahun 113 SM sampai 596 M.
Terjadinya perang di kedua peradaban ini mengakibatkan tergesernya Kekaisaran Romawi dan wilayah leluhur Jermanik dari abad ke-2 SM hingga abad ke-10 Masehi.
Pada masa ini terjadi banyak pertempuran dan aliansi selama berabad-abad. Namun salah satu peristiwa penting yang pernah terjadi di masa ini adalah kekalahan Romulus Augustus dari Odoacer pada tahun 476.
Kekalahan tersebut menjadi tanda berakhirnya Kekaisaran Romawi Barat secara resmi.
Namun perang masih terus berlanjut sampai Franka dan Visigoth terus membedah kekaisaran Romawi selama 120 tahun.
Perang Romawi-Jerman berakhir setelah keberadaan Roma Barat tidak ada lagi.
3. Anglo-French Wars (706 tahun)
Perang Anglo-French atau Perang Inggris-Prancis merupakan peristiwa peperangan yang terjadi selama 706 tahun, dari tahun 1109 M sampai kekalahan kedua Napoleon pada tahun 1815.
Pada saat itu, Kekaisaran Napoleon menyerah kepada kekuatan gabungan Eropa. Pada saat itu, terjadi perebutan kekuasaan tanah Prancis yang menimbulkan serangkaian pertempuran penting seperti Agincourt, Crecy, dan Waterloo.
Perjuangan Inggris mulai dilaksanakan setelah mereka menempatkan pemanah legendaris untuk menghentikan serangan Prancis.
Setelah Perang inggris-Prancis berakhir, perang ini memicu banyak dampak yang luas di luar Eropa. Salah satunya ketika Prancis memberikan sumber daya penting kepada Amerika Serikat pada Revolusi Amerika tahun 1775.
Uniknya lagi, perang yang terjadi selama 7 abad itu tidak selalu diwarnai dengan peperangan. Terkadang kedua belah pihak memohon periode perdamaian panjang yang diselingi oleh beberapa serangan kecil.
4. Perang Romawi-Persia (681 tahun)
Perang Romawi-Persia melibatkan dua kerajaan paling kuat di era pertengahan abad ke-1 SM.
Perang ini terjadi selama 681 tahun yang dipicu dengan kegagalan negosiasi aliansi antara Mithridates II dan Lucius Cornelius Sulla, yang diikuti dengan invasi ke Mesopotamia oleh Jenderal Romawi Marcus Crassus di tahun 52 SM.
Selama perang, terjadi sebuah peristiwa ketika kedua belah pihak meraih kemenangan atas satu sama lain.
Namun Kaisar Romawi Timur Heraclius dan saudaranya Theodore berhasil mengakhirinya dengan memberikan pukulan fatal kepada Kekaisaran Persia dan penguasa Persia berikutnya.
Perang Romawi Persia menjadi salah satu perang terpanjang yang paling berpengaruh dalam sejarah, terutama dalam perkembangan inovasi teknologi militer di masa mendatang.
5. Perang Bizantium-Bulgaria (675 tahun)
Perang terpanjang sepanjang sejarah dunia selanjutnya adalah Perang Bizantium-Bulgaria, saat terjadi konflik antara Kekaisaran Romawi Timur (Bizantium) dan Bulgaria.
Perang ini berawal saat Khan ASparuh memimpin rakyatnya, bangsa Bulgar untuk menyeberangi sungai Danube ke wilayah Bizantium pada tahun 680 M untuk mendirikan kerajaan sendiri.
Mereka berhasil mendirikan kerajaan, namun peristiwa itu ternyata menimbulkan ancaman signifikan terhadap kedaulatan Bizantium.
Setelah terjadi konflik, akhirnya kedua kaisar ini memutuskan untuk melaksanakan perang yang berlangsung selama berabad-abad.
Tapi di suatu ketika, kedua kaisar ini membuat perjanjian dan gencatan senjata jangka panjang.
Tapi sayangnya, perjanjian itu dihancurkan oleh Pemerintahan Tsar Simeon dan Tsar Ivan Alexander yang ingin memperluas daerah Kekuasaan ke wilayah Bizantium.
Perang yang terjadi selama beratus-ratus tahun ini akhirnya berakhir pada tahun 1355 M yang ditandai dengan penaklukkan Ottoman.
6. Crusades (604 tahun)
Crusades atau Perang Salib adalah serangkaian perang agama yang terjadi antara tahun 1095 M dan 1699 M.
Pada masa ini, tentara dari kerajaan Kristen Eropa berusaha menaklukkan wilayah yang dikuasai Muslim di wilayah Levant di Timur Tengah.
Kristen Eropa ingin merebut kembali atau mempertahankan Kerajaan Yerusalem dari kekuasaan Islam.
Tapi sayangnya, gereja sengaja menggunakan indulgensi (penghapusan dosa sementara) untuk meyakinkan tentara agar berperang dalam Crusades.
Perang ini memang terjadi ribuan tahun yang lalu. Namun pengaruhnya terhadap Eropa dan Islam masih dirasakan hingga saat ini.
Pasalnya, para sejarawan sepakat bahwa masih ada ketegangan agama yang masih dirasakan hingga saat ini.
Tapi sayangnya, sejarah Perang Salib itu sering disalahpahami dan menciptakan persepsi yang tidak akurat karena perang berakhir lebih awal.
7. Perang Arab-Bizantium (421 tahun)
Perang Arab-Bizantium berlangsung selama 421 tahun ini dipicu oleh banyak faktor, mulai dari ekonomi, geopolitik, dan agama.
Konflik berawal di tahun 629 M, saat Muhammad menentang Kekaisaran Bizantium. Lalu di tahun 638 M, pasukan Arab berhasil menaklukkan Levant Romawi Mesir dan Persia.
Bizantium menderita dan mengalami banyak kerugian dari perang ini. Tapi akhirnya, Kekaisaran Bizantium mulai mendapat keuntungan setelah mendapat dukungan dari Eropa dalam Perang Salib.
Berkat itu, Kekaisaran Bizantium berhasil mendapat seluruh wilayah kekuasaannya.
Tanda-tanda berakhirnya Perang Arab-Bizantium berawal dari Turki yang menggantikan posisi ancaman bangsa Arab di tahun 1050-an.
Dampak dari perang ini membentuk lanskap di Eropa dan Timur Tengah yang menciptakan dendam dalam sejarah umat manusia.
8. Konflik Yaman-Ottoman (373 tahun)
Konflik Yaman-Ottoman atau Konflik Yaman-Utsmaniyah dipicu pada pertempuran tahun 1538 M dan 1911 M yang melibatkan Kesultanan Utsmaniyah dan berbagai faksi di Yaman.
Pada saat itu Ottoman sedang berusaha memperluas daerah wilayah kekuasaan kekaisaran mereka di Jazirah Arab dan secara eksplisit menargetkan Yaman.
Perang ini memberikan keuntungan teritorial bagi Ottoman yang mendapat kendali penuh atas Yaman dan wilayah sekitarnya.
Tapi ternyata, kedua belah pihak mengalami kerugian besar, baik dari segi tenaga maupun sumber daya.
Akhirnya pada tahun 1911, kedua belah pihak sepakat memberikan otonomi kepada Yaman di bawah kekuasaan Ottoman. Kesepakatan itulah yang akhirnya memicu terjadinya Perang Dunia I beberapa tahun kemudian.
9. Konflik Maroko-Portugis (354 tahun)
Perang yang terjadi akibat bentrokan antara Kekaisaran Portugis dan Kerajaan Maroko ini berlangsung dari tahun 1415 M hingga 1769 M.
Awalnya konflik terjadi saat Portugal ingin menguasai Maroko untuk meningkatkan supremasi angkatan laut mereka di Laut Mediterania Barat.
Namun konflik semakin memanas saat pasukan Portugis mulai merebut Ceuta dan kota-kota pesisir lainnya di tahun 1415.
Akhirnya orang-orang Maroko mulai melakukan perlawanan di bawah banyak Sultan, termasuk Sultan Abd al-Malik.
Maroko sering mengalami kekalahan di bawah pimpinan Abd al-Malik. Di lain sisi, Portugal berhasil mengekspansi wilayah dan memperoleh beberapa benteng di sepanjang Garis Pantai Maroko.
Tapi sayangnya, Raja Sebastian dari Portugal tewas dalam pertempuran. Perlahan-lahan selama 190 tahun kemudian, setiap wilayah yang dikuasai oleh Portugis mulai ditinggalkan atau dikembalikan.
Akhirnya, Portugal mulai menarik seluruh pasukannya dari wilayah Maroko pada tahun 1769.
10. Perang Rusia-Turki (350 tahun)
Perang terpanjang sepanjang sejarah dunia yang terakhir adalah Perang Rusia-Turki yang berlangsung dari tahun 1568 M hingga 1918 M.
Perang ini melibatkan Kekaisaran Rusia dan Kekaisaran Ottoman yang beberapa kali terlibat dalam pertempuran, terutama mengenai penguasaan situs keagamaan di Tanah Suci, Laut Hitam, dan wilayah di Eropa Timur.
Di tahun 1569, Sultan Utsmaniyah Selim II berhasil mengusir Rusia dari wilayah hilir Volga dengan mengirimkan ekspedisi militer ke Astrakhan. Pengusiran ini memicu terjadinya konflik awal antara Utsmaniyah dan Rusia.
Dampaknya, bentrokan mulai terjadi di beberapa wilayah, seperti Krimea yang berpindah tangan berkali-kali sampai Rusia menguasainya pada tahun 1783.
Namun konflik terbesarnya baru mulai terjadi pada tahun 1828 saat Rusia menyatakan perang kepada Turki atas keterlibatannya dalam gerakan kemerdekaan Yunani.
Perang ini mulai meluas ke Rumania dan Bulgaria sehingga membawa keuntungan territorial lebih besar bagi Rusia.
Pada Perang Dunia I, Rusia mulai bergabung dengan Inggris untuk melawan Jerman dan sekutunya, termasuk Turki.
Kerjasama ini menghasilkan kemenangan yang menguntungkan bagi Rusia dan sekutunya pada masa itu. Akhirnya perang resmi berakhir ditandai dengan Perjanjian Brest-Litovsk pada tahun 1918.
Sumber: inilah
Foto: Ilustrasi pemicu perang Rusia Ukraina (ThePixelman)