Menteri Agama Yaqut Cholil Quomas belakangan ini kerap menyerang keperibadian Anies Baswedan, capres yang diusung Partai Nasdem, PKS, dan PKB.
Koalisi yang dinamai 'koalisi perubahan' ini sudah resmi mendeklarasikan pasangan capres Anies Baswedan- Muhaimin Iskandar.
Meski cawapresnya Muhaimin Iskandar merupakan kader PKB, namun Menag Gus Yaqut yang juga kader PKB ini tetap saja menyerang Anies Baswedan dengan sindiran-sindiran panas.
Berikut serangan-serangan Yaqut Cholil Quomas kepada Anies Baswedan :
1. Tuding Capres Politisasi Agama
Menag Yaqut Cholil Quomas menyebut ada figur capres yang punya rekam jejak melakukan politisasi agama saat Pilgub DKI Jakarta tahun 2017. Figur yang dimaksud itu mengarah kepada Anies Baswedan.
Ia lantas mengingatkan agar tak memilih pemimpin yang menggunakan agama untuk kepentingan politik. Meski ia meyakini politik tak akan terlepas dari agama.
"Kita punya sejarah tidak baik beberapa waktu yang lalu ketika pemilihan Gubernur DKI Jakarta kemudian dua Pilpres terakhir, agama masih terlihat digunakan sebagai alat untuk mencapai kepentingan kekuasaan," kata Yaqut.
2. Tak Akan Cabut Serangan ke Anies Baswedan
Menag Yaqut Cholil Qoumas yang merupakan Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) jug berjanji secara tegas tidak akan akan mencabut pernyataannya perihal Anies Baswedan kerap melakukan politisasi agam meski dirinya diancam akan didisiplinkan secara kepartaian.
Bahkan lagi-lagi, Yaqut Cholil Quomas mengingatkan agar masyarakat tidak hanya memilih pemimpin yang pandai bicara, namun juga melihat rekam jejaknya.
Termasuk tidak memilih calon pemimpin yang menggunakan agama sebagai alat meraih kekuasaan.
"Kalau karena pernyataan itu kemudian didisiplinkan, ya silakan. Saya tidak akan mencabut ya," tegas Yaqut.
3. Klaim Tidak Ada yang Salah Pernyataan ke Anies
Menag Yaqut Cholil Qoumas juga mengklaim bahwa pernyaannya agar masyarakat tidak memilih capres yang menggunakan politisasi agama, itu sebenarnya tidak menyalahi. Baik dari sisi politiknya, terlebih dari sisi kepartaian.
Dia merasa tidak ada yang salah dengan pernyataannya sehingga tidak perlu dicabut. Yaqut ingin masyarakat perlu rasional dalam memilih pemimpin.
Dia juga mengklaim, hingga saat ini belum ada tindakan secara kepartaian yang diterimanya.
"Harus memilih pemimpin degan cara yang baik, dengan cara-cara yang rasional, bukan hanya tampikan fisik," ujarnya.
Meski pernyataan Menag Yaqut Cholil Qoumas menuai kontroversial, namum salah satu organisasi yang pro mendukung pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Quomas adalah Jaringan Muslim Madani (JMM).
Direktur Eksekutif JMM, Syukron Jamal mengaku sependapat dengan pernyataan yang disampaikan Menteri Agama Yaqut Cholil Quomas terkait memilih rekam jejak seorang pemimpin.
"Pernyataan Menag sangat tepat dan strategis sebagai himbauan moral seorang pejabat publik, kami sangat mengapresiasi hal tersebut Syukron Jamal kepada pojoksatu.id, Senin 2 Oktober 2024.***
Sumber: pojoksatu
Foto: Kolase Anies Baswedan dan Yaqut Cholil Quomas/Net