Polda Kalimantan Tengah melakukan pemeriksaan terhadap jajarannya, buntut adanya warga Seruyan yang tewas diduga tertembak saat demo berujung ricuh.
Sampai saat ini, sudah ada puluhan personel kepolisian yang diperiksa terkait kasus ini. Hal itu diungkap oleh Kabid Humas Polda Kalimantan Tengah, Kombes Pol Erlan Munaji.
"Iya, anggota yang diperiksa," kata Kombes Pol Erlan saat dihubungi wartawan, Sabtu (14/10/2023).
Adapun aparat yang diperiksa merupakan anggota yang saat itu terlibat dalam penanganan demo berujung ricuh di Seruyan.
"Total yang diperiksa itu sudah mau 45 orang," ungkapnya.
Namun, belum ada hasil dari pemeriksaan para aparat tersebut lantaran proses pemeriksaan hingga saat ini masih berlangsung.
Selain memeriksa personel, Erlan menyebut pihaknya juga memeriksa masyarakat lainnya.
"Masih pemeriksaan, pemeriksaan saksi," ucapnya.
Warga Tewas Tertembak
Aksi unjuk rasa sempat terjadi beberapa waktu lalu di kawasan PT Hamparan Maswati Bangun Persada (HMBP).
Massa melakukan aksi unjuk rasa menuntut haknya pada perkebunan sawit tersebut.
Dalam pelaksanaan unjuk rasa, sempat terjadi kericuhan. Seorang warga dikabarkan tewas setelah sebelumnya tertembak dalam kericuhan tersebut.
Dalam kasus tewasnya warga tersebut, pihak kepolisian masih melakukan pendalaman. Polda Kalteng mengklaim jika personel yang bertugas saat itu tidak dibekali dengan peluru tajam.
Di sisi lain, pihak kepolisian sempat mengamankan 20 orang. Mereka diamankan lantaran kedapatan membawa senjata mulai dari ketapel hingga senjata api.
Sumber: indozone
Foto: Aparat kepolisian saat menembakan gas air mata ke massa saat demo ricuh di Seruyan Kalteng. (tangkapan layar/ist)