WANHEARTNEWS.COM - Kader PSI, Ade Armando, buka suara atas sanksi dan teguran yang diberikan Ketum Kaesang Pangarep kepadanya lantaran dinilai telah beberapa kali mengusik capres. Ade Armando mengaku menerima sanksi dan teguran Kaesang agar berpolitik santun, tanpa mencela. Ade juga menegaskan dirinya merasa tidak dipermalukan karena hal itu.
"Saya disindir-sindir karena ditegur Mas Kaesang yang di depan media memerintahkan saya untuk berpolitik santun dengan gembira tanpa mencela orang lain. Ada yang bilang, ‘Kok mau sih orang setua saya dipermalukan di depan orang banyak oleh anak muda yang baru belajar politik?’," tulis Ade dalam akun X-nya, Jumat, 6 Oktober 2023.
Ade berpendapat, tanggapan mereka yang berbeda pandangan dengannya hanya untuk mengadu domba dirinya dengan Kaesang. Selain itu, Ade mengaku tak pernah merasa dirinya lebih pintar dibanding putra Presiden Jokowi itu.
"Maaf ya bro dan sis, politik adu domba semacam itu nggak bakalan mempan, saya nggak pernah menganggap saya lebih pintar dari anak anak muda. Dan saya punya sejumlah alasan mengapa saya akan nurut dengan Mas Kaesang," tulis Ade.
Sebelumnya, Ketum PSI Kaesang Pangarep menjatuhkan sanksi dan teguran kepada Ade Armando karena beberapa kali mengusik capres, salah satunya capres dari PDIP, Ganjar Pranowo.
"Sudah kami disiplinkan, sudah kami ingatkan di setiap meeting mingguan, kita berpolitik yang gembira, sopan, dan santuy," ujar Kaesang di kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta, Jumat, 6 Oktober 2023.
Namun, ucap Kaesang, sanksi yang dijatuhkan kepada Ade Aramando tidaklah berat. Sebab, sanksi tersebut hanya mentraktir di DPP PSI.
"Untuk sementara, kita menyuruh Bang Ade Armando untuk traktir kita di DPP," ucapnya.
Adapun Ade Armando terakhir kali menyoroti Ganjar Pranowo yang muncul dalam tayangan azan di salah satu stasiun TV swasta. Menurut Ade Armando, tak seharusnya Ganjar tampil di tayangan azan tersebut. Ade menilai kemunculan Ganjar dalam tayangan azan itu bertentangan dengan Undang-Undang Penyiaran.
Selain itu, Ade Armando menuturkan stasiun TV seharusnya menjaga netralitasnya menjelang Pemilu 2024. Jika stasiun TV memaksakan menampilkan Ganjar, kata Ade, seharusnya Prabowo dan Anies juga muncul dalam tayangan azan itu agar adil.
"Jadi, kalau misal dia buat ada Ganjar muncul di azan, harus juga atau sebaiknya Prabowo muncul di azan, ada juga Anies muncul di azan. Kalau itu, fair, adil," ucap Ade, Senin, 11 September 2023.
Sumber: suara