Kelompok militan Palestina, Hamas melakukan serangan yang menghantam kota-kota besar di Israel. Serangkaian roket yang meluncur ke wilayah Israel pada Sabtu (7/10/2023) pagi itu menjadi serangan besar dalam beberapa dekade terakhir.
Merespons serangan Hamas, Israel menyatakan keadaan perang dan melakukan serangan balasan. Akibat serangan ini ratusan lebih dari 1.000 orang meninggal dunia baik warga Israel maupun Palestina dan lebih dari 2.000 orang mengalami luka-luka.
Menurut Pakar Timur Tengah dari Universitas Indonesia Abdul Muta’ali, serangan Hamas tersebut dilakukan karena aksi-aksi brutal yang dilakukan tentara Israel terhadap anak dan perempuan. Serangan itu juga sebagai respons dari Palestina yang hingga hari ini belum merdeka.
“Itu yang ingin dikatakan oleh Hamas bahwa sejak 1948, sejak dideklarasikannya Negara Israel, blokade terhadap Gaza, kemudian genosida itu luar biasa," kata Abdul dikutip dari kanal Global Liputan6.com.
Serangan Hamas terhadap Israel belum lama ini menjadi sorotan dunia. Bahkan, Amerika Serikat secara terang-terangan mendukung Israel dalam pertempuran dengan Palestina.
Terlepas dari itu, bicara soal peperangan mengingatkan pada perang besar yang akan terjadi di akhir zaman nanti. Dalam khazanah Islam, peperangan besar di akhir zaman disebut Al-Malhamah Al-Kubra.
Seorang jemaah Al Bahjah mengatakan bahwa banyak orang yang menghubungkan Al-Malhamah Al-Kubra dengan Perang Dunia III. Lantas, benarkah jika Perang Dunia III adalah Al-Malhamah Al-Kubra atau peperangan akhir zaman dan menjadi tanda kiamat? Mari simak penjelasan Buya Yahya berikut.
Kata Buya Yahya soal Peperangan Akhir Zaman
Menjawab pertanyaan tersebut, Buya Yahya mengatakan bahwa perang seperti Perang Dunia III bisa terjadi kapan saja. Namun, untuk dijadikan itu sebagai Al-Malhamah Al-Kubra tidak bisa.
“Terjadinya Malhamah Kubra itu nanti ada,” katanya dikutip dari YouTube Buya Yahya.
Menurut Buya Yahya, tidak semuanya bisa dihubungkan dengan kiamat. Sebab, tanda-tanda kiamat sudah jelas diterangkan dalam Al-Qur’an dan hadis nabi seperti munculnya Dajjal, matahari terbit dari barat, dan sebagainya.
“Tidak semua tanda kiamat kita akan menemuinya. Kewajiban kita adalah meyakini itu semua. Dan tolong jangan menghubungkan kejadian hari ini langsung kepada ayat (tentang kiamat),” katanya.
“Kalau menduga mungkin iya, tapi jangan dipastikan oh itu ayat ini-ini, mengilmiah-ilmiahkan, menghubung-hubungkan tapi kita bukan ahlinya itu bermasalah. Semoga Allah jaga iman kita. Wallahu’alam,” pungkas Buya Yahya.
Sumber: liputan6
Foto: Buya Yahya. (Foto: Dok. Instagram @buyayahya_albahjah)