Ketegangan antara Kelurahan Monjok dan Karang Taliwang Kembali pecah pada subuh hari Jum’at, 6 Oktober 2023. Bentrokan kedua belah pihak kali ini bahkan memakan korban luka-luka dari aparat kepolisian yang bertugas di TKP. Empat orang personel Polresta Mataram tumbang tertusuk anak panah yang dijadikan senjata saling serang, bahkan tiga diantaranya harus mendapatkan tindakan operasi karena mengalami luka cukup parah.
Kapolresta Mataram Kombes Pol. Mustofa meyebut awal mula kejadian bermula saat kedua kubu hendak saling serang, hingga kemudian personel kepolisian terjun untuk mengamankan, namun serangan malah berbalik ke arah brigade polisi.
“Awalnya mereka saling menyulut emosi dengan saling lempar mercon. Menurut info yang pertama kali memulai dari Karang Taliwang yang langsung dibalas oleh Monjok. Keduanya sudah mau saling serang, kemudian petugas keamanan turun menghalangi dan memberikan imabuan agar warga kembali ke rumahnya masing-masing,” terangnya.
Kemudian sekitar waktu Subuh, lanjut Mustofa, warga yang sudah sempat menaati imbauan pihak kepolisian kembali melancarkan serangan satu sama lain, sehingga polisi kembali terjun memberikan tindakan pengamanan. Bahkan, kata Kapolresta, warga malah melempar batu hingga anak panah ke arah petugas keamanan.
“Kami sudah upayakan tindakan pengamanan, tapi ternyata tidak dihiraukan, malah warga berbalik menyerang petugas,” jelas Kapolresta.
Setelah situasi berhasil dikendalikan, polisi kemudian menangkap dua orang yang diduga pelaku yang mengendalikan anak panah. Polisi juga mengamankan barang bukti ketapel dan panah yang digunakan para pelaku.
Lanjut mantan Kapolres Sumbawa Barat itu membeberkan bahwa tidak ada tindakan yang menyalahi prosedur yang dilakukan para personelnya, bahkan saat itu ia persis tengah berada di lokasi keributan dan melihat dengan jelas pelaku menembakkan panah ke arah petugas.
“Salah satu pelaku saya sendiri yang mengamankan,” ungkapnya.
Mustofa juga menepis isu adanya polisi yang disandera warga Karang Taliwang, termasuk pula kabar sekolah yang sampai diliburkan.
“Sekali lagi dengan jelas saya katakana tidak ada polisi yang disandera warga. Kemudian tidak pernah memerintahkan sekolah libur. Namun bila isu terkait sekolah diliburkan tersebut mungkin karena kepala sekolah melihat situasi tadi pagi sehingga dikhawatirkan akan mempengaruhi mental siswa maka diliburkan," tegas Kapolresta Mataram.
Terakhir, Kapolresta Mataram sangat menekankan agar jangan ada masyarakat yang menyebarkan isu atau berita yang belum pasti kebenarannya. Kepada warga Monjok dan Karang Taliwang Kapolresta berpesan untuk bersama-sama ciptakan rasa aman dan menjaga hubungan baik satu sama lain, terlebih lagi gelaran MotoGP yang sudah menghitung haru akan mendatangkan banyak wisatawan yang harus mendapatkan rasa aman dan nyaman saat berkunjung ke Lombok.
Sumber: ntbpos
Foto: Kapolresta Mataram menjenguk Kasat Samapta Polresta Mataram dan personel polisi lain yang menjadi korban penembakan anak panah saat amankan bentrok Monjok dengan Karang Taliwang.www.ntbpos.com/ (Foto: www.ntbpos.com/Dokumen Polresta Mataram)