Hilangnya foto yang merekam momen bakal calon presiden Ganjar Pranowo berpelukan Maruarar Sirait saat acara relawan di Kota Cirebon, Jawa Barat, Minggu (8/10), masih menjadi bola panas.
Foto yang sempat diunggah Ganjar di Instagram pada Selasa (10/10), tak lama kemudian hilang. Sementara foto yang sama, masih terpampang di akun Maruarar.
Dalam pandangan pengamat politik Citra Institute, Efriza, hilangnya foto itu selain mempertanyakan independensi diri Ganjar, yang bisa jadi mendapat tekanan untuk menghapus foto itu.
"Itu membuktikan bahwa Ganjar itu tidak punya independensi diri, dia seperti orang yang plin-plan, untuk foto saja tidak bisa melakukan itu,” sambungnya.
Efriza menduga, bisa juga sikap Ganjar dalam hilangnya foto itu, karena memandang sebelah mata Maruarar untuk menarik suara pemilih pada kontestasi Pilpres 2024.
Padahal, sambungnya, Maruarar adalah mantan Ketua Umum Taruna Merah Putih, organisasi sayap PDIP. Pun ayahnya, Sabam Sirait, adalah tokoh senior partai banteng.
"Ini artinya ada fenomena kekhawatiran yang tinggi dari Ganjar, dia menghapus (foto) di media sosialnya, sementara Maruarar ini kan tokoh anak muda dan ayahnya tokoh senior PDIP, jadi tidak sembarangan," katanya.
Efriza mengatakan, jika tak diselesaikan, bukan tidak mungkin hubungan Ganjar dan Maruarar semakin menghangat. Tentu saja, kondisi itu tidak menguntungkan bagi Ganjar yang akan bertarung di Pilpres 2024.
"Tentu ini imbasnya panjang, efek kekecewaannya Ara (Maruarar). Itu membuktikan kalau di PDIP sekarang, Ganjar sempit dukungan dari kawan-kawannya," pungkasnya.
Sumber: rmol
Foto: Foto bakal calon presiden Ganjar Pranowo berpelukan dengan Maruarar Sirait/Net