Pendakwah Gus Miftah dalam sebuah dakwahnya mendapat kritik dari berbagai pihak. Pasalnya pada dakwah 24 September 2023, Gus Miftah menyebutkan bahwa tak mungkin jika NU bareng dengan PKS.
Diketahui sebelumnya bahwa PKB bergabung ke Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) menuai berbagai respons. Tak hanya bergabung, ketum PKB yakni Muhaimin Iskandar atau Cak Imin bahkan dijadikan calon wakil presiden (cawapres) untuk Anies.
Koalisi tersebut kini dimotori tiga partai besar, yakni NasDem, PKB, dan PKS. PKB sendiri partai yang sering kali dikaitkan dengan Nahdhatul Ulama (NU), begitu pun Cak Imin yang mengidentifikasikan diri sebagai bagian dari NU.
"Islam harus hadir sebagai solusi, kalau di masyarakat Islam sebagai solusi ya NU. Yang bsia menyenangkan ya NU yang lain atos-atos (keras)," ujar Gus Miftah dalam cuplikan video yang diunggah akun X @narkosun .
"Mulo kulo dewe ora yakin (makanya saya enggak yakin), masa wong (orang) NU bareng PKS. Ora mungkin, ora mungkin ngono loh. Kulo ngomong NU ngomong NU," imbuhnya
Pernyataan Gus Miftah sontak megundang pro dan kontra dari warganet.
"Seorang tokoh agama mengadu domba penganut agama yang sama dengannya hanya karena beda mahzab atau karena beda pandangan politik? Diumumkan dari atas mimbar sambil cengar cengir. Miris," komentar warganet.
"Ulama ulama terdahulu bersusah payah dakwah biar memperbanyak umatnya dengan merangkul sedemikian rupa, sementara banyak orang sekarang mengkotak-kotakkan golongan seakan sudah menjadi kaum terbaik," imbuh warganet lain.
"Ampun sampe begini banget gara-gara politik," tambah lainnya.
"Waduh lho bukannya itu bagus, menunjukkan persatuan dan kesatuan bangsa? Masalahnya apa?" tulis warganet di kolom komentar.
"Peliharalah dendammu sampai kiamat," timpal lainnya.
Sumber: suara
Foto: Gus Miftah saat haul KH Atqon, pengasuh PP Mambaul Ulum. (Foto: tangkapan layar)