Para jongos terus merendahkan pasangan calon (paslon) Anies-Gus Imin (Amin) dengan tudingan bidah sampai meminta masyarakat untuk tidak memilih pemimpin yang bermulut manis berwajah ganteng tetapi tidak bisa bekerja.
“Para jongos terus menyalak, kita kafilah harus terus bersenandung merdu,” kata pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Maarif, Denanyar, Jombang KH Abdussalam Shohib (Gus Salam) di akun X (Twitter), Selasa (3/10/2023).
Mengutip dari detikcom, Yaqut sebelumnya mengajak untuk memilih pemimpin yang tak hanya pandai berbicara dan bermulut manis.
Ia meminta agar publik mencermati betul rekam jejak para calon yang akan bertarung nanti.
Sebelumnya, Menang Yaqut Cholil Qaumas menyampaikan demikian dalam sambutannya saat menghadiri acara doa bersama Wahana Nagara Rahaja di Hotel Alila, Solo, Jumat (29/9).
“Track record-nya bagus syukur, mukanya ganteng syukur, bicaranya manis, itu dipilih. Kalau nggak ya jangan, jangan pertaruhkan negeri ini kepada orang yang tidak memiliki perhatian kepada kita semua, cek track record-nya,” kata Yaqut.
Selain itu, ia mengingatkan agar tak memilih pemimpin yang menggunakan agama untuk kepentingan politik. Meski ia meyakini politik tak akan terlepas dari agama.
Pada kesempatan itu, Yaqut juga mengungkit Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 serta Pemilu 2014 dan 2019 yang menurutnya menggunakan agama sebagai alat politik.
Ia menilai hal itu merupakan sejarah yang tidak baik dalam politik Indonesia.
“Kita punya sejarah tidak baik beberapa waktu yang lalu ketika pemilihan Gubernur DKI Jakarta kemudian dua Pilpres terakhir, agama masih terlihat digunakan sebagai alat untuk mencapai kepentingan kekuasaan,” tegas dia.
Sumber: suaranasional
Foto: KH Abdussalam Shohib atau Gus Salam (IST)