Kelompok Hamas mengancam akan membunuh para sandera warga sipil, jika tentara Israel terus melanjutkan serangan udara, tanpa memberikan peringatan sebelumnya, yang menargetkan penduduk Jalur Gaza.
Dilansir dari Alarabiya News, Rabu, 11 Oktober 2023, ancaman itu dilontarkan oleh sayap bersenjata Hamas, Brigade Ezzedine al-Qassem, dalam pernyataan pada Senin, 9 Oktober waktu setempat.
"Setiap penargetan terhadap warga kami tanpa peringatan akan dibalas dengan eksekusi salah satu sandera sipil," demikian pernyataan Brigade Ezzedine al-Qassem.
"Musuh tidak memahami bahasa kemanusiaan dan etika, jadi kami akan menanggapi mereka dalam bahasa yang mereka pahami," imbuh pernyataan tersebut.
Sebagai informasi tambahan, tentara Israel menggempur Jalur Gaza selama tiga hari terakhir, setelah ratusan militan Hamas menyerbu kota-kota di Israel bagian selatan dalam serangan mengejutkan pada Sabtu, 7 Oktober lalu waktu setempat. Ribuan roket juga ditembakkan ke wilayah Israel dalam serangan pada akhir pekan itu.
Pasukan Hamas menembakkan peluru di bawah hujan ribuan roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza, berhasil melarikan diri kembali ke daerah kantong itu dengan membawa sekitar 100 sandera, beberapa di antaranya personel militer Israel.
Juru bicara militer Israel mengatakan pada Senin, 9 Oktober waktu setempat bahwa informasi soal sekitar 30 sandera di antaranya telah didapatkan dan diberitahukan kepada pihak keluarga.
Dilansir dari Al Jazeera, ia mengatakan pasukan Hamas telah menyerang lebih dari 1.000 target di Jalur Gaza.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), secara terpisah, melaporkan bahwa lebih dari 123.000 warga Palestina di Jalur Gaza telah mengungsi saat serangan Israel semakin intens.
Perang antara Hamas dan Israel ini telah menewaskan total lebih dari 1.300 orang, baik di Gaza maupun di Israel.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza melaporkan sedikitnya 510 orang tewas dan 2.751 orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan udara Israel.
Sementara di Israel, jumlah korban tewas akibat serangan Hamas dilaporkan bertambah menjadi sedikitnya 800 orang, dengan lebih dari 2.200 orang lainnya mengalami luka-luka.
Sumber: viva
Foto: Pejuang Hamas Palestina Sumber : timesofisrael.com