Serangan besar-besaran Hamas ke Israel pada 7 Oktober lalu berbuntut ramainya konten di jejaring media sosial yang memperlihatkan ragam hal dari kedua pihak yang berseteru, mulai dari korban luka/jiwa, tingkat kerusakan, sampai aksi saling balas. Salah satu cukilan konten yang menarik adalah video yang memperlihatkan drone kamikaze Ababil 2 yang digunakan oleh Hamas dalam melancarkan serangan ke Israel.
Video yang diposting akun Twitter (X) dari Turki SavunmaSanayiST.com, memperlihatkan peluncuran drone kamikaze Ababil 2. Sumber-sumber Turki mengatakan dalam komentar mereka pada postingan video tersebut, “Hamas menyerang Israel dengan drone kamikaze buatan Iran, Ababil 2.”
Dengan peningkatan pada sistem kontrol penerbangannya, Ababil 2 menunjukkan kemajuan signifikan dalam penerbangan modern. Desain inovatif Ababil 2 memulai penerbangan perdananya pada tahun 1997. Namun, Ababil 2 baru secara resmi diluncurkan ke publik pada tahun 1999.
Dibuat dengan badan pesawat berbentuk silinder, sirip vertikal yang melengkung ke belakang dengan ramping, dan mesin pendorong propeller, mengesankan desain Ababil 2 yang aerodinamis. Tenaga penggerak pesawat ini disuplai oleh baling-baling pendorong dua bilah yang sederhana, dilengkapi dengan sayap yang dipasang di belakang di samping canard depan. Kombinasi tersebut menambah atribut stall, stabilitas, dan kemampuan manuver pesawat. Ababil 2 menggunakan material yang dominan terbuat dari logam, kecuali Ababil T yang menggunakan komposit [fiberglass]
Ababil 2 sebagai drone kamikaze multirole dapat lepas landas dari platform JATO yang panjangnya nol atau dikirim dari peluncur truk pneumatik Mercedes Benz 911. Yang mengesankan, sistem peluncuran roket ini dapat dioperasikan dari dek kapal, dan cukup modular untuk dirakit atau dibongkar agar mudah dibawa. Dalam hal pemulihan, parasut dapat digunakan untuk mencapai kecepatan penurunan perlahan sebesar 4 meter per detik.
Pada tahun 2002, Hizbullah memiliki drone Ababil 2 yang dioperasikan dengan nama Mirsad 1. Menurut informasi yang dikeluarkan oleh Israel, sebelum dimulainya Perang Lebanon tahun 2006, Hizbullah sudah memiliki minimal 12 unit Ababil.
Dengan menggunakan jet tempur F-16, Israel menembak jatuh Ababil pertama pada tanggal 7 Agustus 2006 di lepas pantai Israel Utara. Pada tahun 2009, ada spekulasi bahwa Hizbullah memiliki simpanan UAV Ababil, dengan perkiraan yang berbeda-beda menyebutkan jumlahnya antara 12 hingga 24–30 unit.
Ababil 2 mengandalkan sistem kendali berbasis GPS, yang memungkinkan drone terbang di sepanjang rute yang telah ditentukan, dan secara mandiri kembali ke ground control station dan mendarat menggunakan parasut. Ababil diluncurkan dari catapult dengan sokongan pendorong roket atau kekuatan udara terkompresi.
Drone ini juga dapat digunakan sebagai target drone dalam latihan angkatan udara, atau dilengkapi dengan 40 kg bahan peledak, yang menjadikan Ababil 2 sebagai drone kamikaze (loitering munition).
Diproduksi oleh Iran Aircraft Manufacturing Industrial Company (HESA), Ababil 2 ditenagai satu unit mesin piston WAE-342 dua silinder dengan kekuatan 25 hp. Berkat dua bilah propeller, drone ini dapat melesat dengan kecepatan masksimum 370 km per jam dan kecepatan jelajah 250 – 350 km per jam. Dengan kapasitas bahan bakar penuh 16 liter, Ababil 2 dapat menjelajah sejauh 120 km.
Endurance Ababil 2 mencapai dua jam dan ketinggian terbang mencapai 3.000 meter. Payload yang bisa dibawa mencapai 40 kg, sementara bobot kosong drone 30 kg dan berat maksimum saat tinggal landas dipatok 83 kg. Ababil 2 punya panjang keseluruhan 2,88 meter, lebar bentang sayap 3,25 meter dan tinggi 0,91 meter.
Sumber: indomiliter
Foto: Hamas Gunakan Drone Kamikaze Buatan Iran Ababil 2 Dalam Serangan Ke Israel/Net