Serangan mendadak dari Harakat al-Muqawama al-Islamiyya “Gerakan Perlawanan Islam ” atau yang lebih dikenal dengan HAMAS, sangat mengagetkan rezim zionis Israel, namun juga dunia ikut tersentak dibuat terdiam, khususnya dunia barat sekutu setia Israel seperti AS – Inggris – Prancis. Betapa tidak selama ini Israel dianggap sebuah negara yang memiliki sistem pertahanan udara terbaik, tidak hanya untuk dikawasan Timur Tengah namun juga Dunia.
Sistem pertahanan udara Israel merupakan andalan kekuatan Israel untuk mempertahankan diri dari berbagai serangan. Israel memiliki berbagai lapisan sistem kekuatan pertahanan udara, mulai dari sistem rudal jarak pendek, menengah dan jauh “Iron Dome”. Sistem pertahan udara ini dirancang dan dibangun semata – mata untuk menghadapi ancaman dari udara, dari serangan yang menggunakan rudal, pesawat tempur, drone, dan roket.
Di balik itu Israel pun dianggap memiliki kemampuan jaringan intelijen terbaik di dunia dengan pasukan yang terlatih yang diberi nama Mossad. Namun semua klaim tentang pertahanan udara Israel yang terbaik di dunia sirna oleh HAMAS dalam hitungan waktu. Penyerbuan ribuan roket HAMAS kebasis pertahanan Israel dengan sandi “Al Aqsa” membuktikan bahwa, HAMAS telah menjelma sebagai kekuatan perlawanan yang tidak lagi dianggap sebagai kekuatan kecil sebelah mata seperti dulu. Mengucilkan HAMAS sebagai kekuatan kecil dengan julukan “terorisme” oleh Israel dan Dunia Barat tidak serta merta HAMAS menjadi lemah.
Namun setidak harus dipahami HAMAS bukanlah sebuah gerakan perjuangan yang tidak terorganisir, yang sporadis dalam perjuangan dalam membebaskan tanah Palestina dari rezim zionis Israel, namun HAMAS memiliki metodelogi perjuangan yang tersistem – terstruktur dengan rantai komando yang begitu kuat. Historis HAMAS berdiri pada tahun 1987 oleh kelompok Ikhwanul Muslim dengan tokoh pendiri Syeik Ahmad Yasin, seorang aktivis dan ulama. Syeik Ahmad Yasin sendiri dibunuh oleh tentara Israel dalam serangan udara tahun 2004 setelah diketahui keberadaannya oleh Zionis Israel.
Tujuan berdirinya HAMAS hanya satu membebaskan tanahn Palestina dari pendudukan Israel dan mendirikan Negara Palestina yang merdeka dan berdaulat. Serangan HAMAS yang begitu cepat tanpa diprediksi oleh Zionis Israel setidaknya telah menimbulkan berbagai reaksi Dunia Internasional. Sikap sekutu zionis Israel seperti AS misalkan jelas tidak berubah hingga saat ini bahwa, apa yang dilakukakan HAMAS merupakan tindakan prilaku terorisme. AS tidak pernah mengakui bahwa HAMAS merupakan bagian integral dari masyarakat Palestina dalam perjuangan pembebasan tanah Palestina.
Sebaliknya beda sikap AS terhadap PLO – FATAH yang dianggap satu – satunya mewakili masyarakat Palestina yang sah di forum Internasional. Perjanjian Oslo pada tahun 1993 antara PLO (Yasser Arafat) – Zionis Israel (Israel Yitzhak Rabin) yang dimediasi oleh AS (Bill Clinton) tidak pernah diakui oleh HAMAS karna merugikan kepentingan masyarakat Palestina dan lebih menguntungkan zionis Israel. Dalam isi perjanjian Oslo tidak ada kata pengakuan kemerdekaan bangsa Palestina hanya diberi “otonomi” untuk mengelolah kawasan pemedintahan sendiri. Sampai saat ini HAMAS tidak mengakui semua isi perjanjian Oslo.
Sedangkan sikap Indonesia sangat jelas sejak dahulu bahwa, perjuangan masyarakat Palestina untuk menjadi bangsa yang merdeka harus mendapatkan dukungan. Piagam dalam UUD 1945 memberi legitimasi bahwa yang namanya penjajahan dimuka bumi harus dihapuskan dan kemerdekaan merupakan hak segala bangsa. Dalam perspektif tersebut jelas bahwa apa yang dilakukan oleh zionis Israel merupakan bentuk nyata prilaku penjajahan terhadap Bangsa Palestina. Itulah mengapa serangan HAMAS ke basis pertahanan zionis Israel disambut begitu antusias oleh umat islam di Indonesia. Terlepas bahwa konflik Palestina – Zionis Israel bukanlah ” konflik agama ” namun setidaknya ikatan emosional kebathinan sesama muslim islam tidak mungkin dilepaskan.
Di tanah Palestina ada tempat suci “Masjid Al Aqso” yang bagi umat Islam dimanapun memiliki nilai sejarah yang tak ternilai. Ulama Ibnu Katsir, Ath-Thabari, dan Al-Qurthubi menyebutkan bahwa Masjid Al-Aqsa pertama kali dibangun oleh malaikat atas perintah Allah SWT. Namun, sebagian besar ulama juga meyakini bahwa sosok pertama yang membangun Masjid Al-Aqsa adalah Nabi Adam AS yang dilanjutkan oleh Nabi Ibrahim AS. Itulah mengapa serangan HAMAS ke zionis Israel menggunakan sandi serangan “Badai Al Aqso” tentu memberikan pesan yang yang teramat dalam bagi segenap lapisan umat islam di manapun di dunia.
Dan Saat Isra Mikraj, Nabi Muhammad SAW berangkat dari Masjidil Haram menuju Masjid Al-Aqsha menggunakan Buraq. Sesampainya di Masjid Al-Aqsha, Rasulullah mendirikan salat dua rakaat bersama seluruh nabi dan rasul terdahulu beserta malaikat-malaikat yang. Ikatan itu spritual historis kebathinan umat islam tidak mungkin merelakan tanah Palestina jatuh ketangan Zionis Israel. Dalam nash Al Qur’an berapa puluhan kali memberikan keterangan bahwa bangsa Israel (Yahudi) merupakan orang – orang yang dikenal dengan tabiatnya yang keras kepala, suka melakukan kerusakan dan permusuhan sesama manusia.
Dari semua persoalan konflik Palestina dan zionis Israel merupakan bentuk nyata bahwa kegagalan dari PBB menjalankan fungsi dan tugasnya sebagai juru damai. Sampai saat inipun sikap PBB tidak pernah tegas dan cenderung membiarkan apa yang terjadi dan dilakuka zionis Israel di tanah Palestina. PBB menutup mata atas kekejaman zionis Israel, atas ratusan hingga ribuan rakyat Palestina yang hampir setiap tahunnya meninggal dunia dengan aksi brutal militer Israel. Apa yang dilakukan HAMAS terhadap serangan yang mematikan hingga ratusan jiwa masyarakat Israel merenggang nyawa, sesungguhnya merupakan hak pembelaan HAMAS atas kekejaman zionis Israel selama ini dan matinya lembaga PBB.
Oleh: Ahmad Basri
Penulis adalah Sarjana Hubungan Internasiinal UMY- Ketua K3PP Tubaba
Disclaimer: Rubrik Kolom adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan oposisicerdas.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi oposisicerdas.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.