Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri harusnya menampar Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena kedaulatan pangan pada posisi terendah dengan naiknya harga beras. Jokowi telah gagal dalam menjalankan kebijakan pangan yang berpihak kepada kaum Marhaen.
“9 Tahun berkuasa Jokowi bersama PDIP ngapain aja, apa hanya foto-foto di sawah? Beras meroket dan kedaulatan pangan di titik nadir. Harusnya Megawati menampar Jokowi,” kata Penasihat Repdem yang juga kader PDIP dekat almarhum Taufik Kiemas Beathor Suryadi kepada redaksi www.suaranasional.com, Sabtu (30/9/2023).
Mantan tahanan politik era Soeharto ini mengatakan, Rakernas PDIP menyoroti berbagai kebijakan pangan Presiden Jokowi yang tidak berpihak kepada rakyat kecil dan petani.
“Tema Rakernas PDIP sangat pedas sebagai koreksi atas kebijakan Jokowi selama 9 tahun berkuasa di mana impor semua bahan pangan.
Akibatnya petani semakin miskin tidak sejahtera, Jokowi blegedeezzz ucapan dan tindakannya jauh dari kenyataan,” jelasnya.
Beathor menilai Jokowi sudah tidak dalam garis ideologi partai ketika memberikan sambutan justru meminta Ganjar untuk menangani masalah pangan setelah dilantik sebagai presiden Indonesia.
“Jokowi yang ikut pula memberi sambutan agar Ganjar, begitu dilantik langsung masuk ke arena pangan, nampak Jokowi tidak paham apa maksud Bu Mega yang halus, bahwa dia bukan lagi Petugas Partai yang patuh terhadap garis ideologi partai,” ungkap Beathor.
Kata Beathor, kebijakan Jokowi yang lebih mementingkan investor telah merugikan rakyat kecil yang kebanyakan konstituen PDIP. “Kaum Marhaen terzalimi selama Jokowi berkuasa, sangat nampak Jokowi tidak paham berpartai,” jelas Beathor.
Kata Beathor, Jokowi terlalu sibuk dengan kekuasaan pribadi termasuk menyiapkan anak bungsunya menjadi ketua umum partai. “Jokowi mau lengser justru rakyat yang tidak dipikirkan tapi anak dan keluarganya agar bisa melanjutkan kekuasaannya,” pungkas Beathor.
Sumber: suaranasional
Foto: Presiden Jokowi mencium tangan Megawati (IST)