WANHEARTNEWS.COM - Indonesia Police Watch (IPW) berkeyakinan bahwa Polda Metro Jaya bakal menetapkan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri sebagai tersangka kasus dugaan pemerasan dalam penanganan perkara korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan).
Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso mengtakan penetapan status tersangka cuma tinggal tunggu waktu, karena polri sudah menaikkan status dari penyelidikan ke penyidikan.
"Penetapan tersangka FB adalah tinggal tunggu waktu saja. Artinya penyidik yakin bahwa pada saat gelar perkara untuk penetapan tersangka nanti penyidik yakin akan ditemukan pihak yang akan diminta pertanggung jawaban pidana karena melakukan pemerasan dan atau gratifikasi/suap," kata Sugeng kepada wartawan, Senin (16/10).
Lanjut Sugeng, penetapan tersangka sendiri bisa terjadi apabila penyidik subdit Tipikor Polda Petro Jaya telah selesai melalukan pengumpulan bahan dan keterangan (Pulbaket), penyelidikan dan penyidikan berdasar prosedur hukum baik formil maupun materil.
Apalagi, penyidik berani mengundang KPK untuk supervisi.
Selain itu, menurut Sugeng penyidik telah sangat yakin dan memiliki bukti yang cukup untuk menyatakan telah ada tindak pidana pemerasan dan atau gratifikasi dan atau pelanggaran pasal 36 jo pasal 65 UU KPK sehingga berani diuji hasil kerjanya dengan melibatkan supervisi KPK.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya mengirim surat supervisi atau kerja sama kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) perihal kasus dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK.
"Ini sebagai bentuk transparansi oleh penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya dalam penanganan perkara dugaan tindak pidana korupsi yang saat ini kami tangani," ucap Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Ade Safri Simanjuntak kepada wartawan, Jumat (13/10).
Adapun maksud pengirimam surat, supaya proses penyidikan yang sudah dapat asistensi Mabes Polri itu juga diikuti oleh KPK lewat Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi pada KPK dapat transaparan.
Malaikat Takut Dengan Iblis, Rocky Tebak Siapa 'Beking' Kuat Ketua KPK Firli Bahuri
DEMOCRAZY.ID - Pengamat politik Rocky Gerung menyinggung siapa beking kuat Ketua KPK Firli Bahuri sehingga dia seolah selalu bisa lolos dari setiap persoalan.
Rocky menyadari, usai kasus kebocoran dokumen penyelidikan di Kementerian ESDM, banyak orang kemudian bertanya-tanya apakah kali ini Ketua KPK Firli Bahuri bakal bisa lolos atau tidak dari jeratan hukum.
Menurut Rocky, sebenarnya saat ini agak susah bagi Ketua KPK Firli Bahuri untuk menghindari dari aspek pidana, lantaran hal ini soal dokumen dan adanya bukti-bukti tentang percakapan.
"Dia akan berakhir tragis, terlalu banyak keistimewaan yang dipamerkan oleh dia berkali-kali. Dia dilaporkan berkali-kali, dia melanggar etik, tapi selamat terus. Dan ini petunjuk bahwa Firli di belakangnya ada desain kekuasaan yang membackup dia tuh," kata Rocky di saluran Youtube-nya, dikutip Jumat 14 April 2023.
Bagi dia, saat ini kekuasaan di belakangnya tengah melemah. Dan Rocky merasa, pimpinan Firli dalam hal principal sudah mulai tak nyaman pula dengan sikapnya yang membahayakan.
"Nah sekarang kekuasaan itu melemah, dan kita tahu bahwa kekuasaan tertinggi pasti adalah perintah tidak langsung dari Jokowi. Dan Jokowi mungkin mulai merasa bahwa 'Aduh ini bahaya nih kalau dia terus bermasalah'," kata Rocky.
Bagi dia, jika Firli selamat, itu artinya Jokowi memang punya kepentingan besar dengan KPK.
"Bukan sekedar pidana, tapi pertanggungjawaban Jokowi, kenapa Firli enggak pernah nggak bisa ditangkap?" katanya.
"Kira-kira begitu nanti pertanyaan di ujung nanti, mungkin menjelang 2024. Kan ada pertanyaan kenapa Firli enggak bisa ditangkap?"
Jokowi sebagai tokoh politik utama dinilai Rocky akan ramai dipertanyakan mengapa seolah ada proteksi terhadap Firli, sehingga beliau tidak bisa diproses secara hukum.
Rocky berpendapat Firli akan menjadi game changer dalam penegakan hukum di Tanah Air.
Apalagi kasus ini terus disorot masyarakat sipil yang sejak awal mendukung KPK dalam keadaan apapun.
Sehingga menjadi wajar baginya jika publik tetap memiliki hak untuk mempersoalkan integritas dari komisioner dan pejabat-pejabat tinggi di KPK, termasuk sikap Dewan Pengawas yang dinilainya selalu mencla-mencle.
Rocky mengaku heran dengan sikap Dewan Pengawas yang seolah kalah kedudukannya ketimbang Ketua KPK Firli Bahuri.
"Malaikat-kok takut untuk menegur iblis, kan kira-kira begitu. Karena dia ini sudah digambarkan sebagai iblis, yang mampu untuk menghindar dari segala macam," lanjutnya.
Momen gencarnya bidikan publik soal kasus Firli dianggap sebagai momen tepat bagi dirinya untuk mundur.
Apalagi karena sangkutan kasus pidana. Jika Ketua KPK Firli Bahuri mundur lebih awal, dia menilai integritasnya tak akan babak belur. [Democrazy/RMOL]