Kekecewaan kelompok loyalis Presiden Joko Widodo tak bisa disembunyikan lagi. Terutama, menjelang pembacaan putusan gugatan batas usia capres-cawapres oleh Mahkamah Konstitusi.
Gugatan yang meminta batas usia diubah menjadi 35 tahun dari sebelumnya 40 tahun, ditengarai sebagai cara membuka jalan putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden.
Dengan perubahan itu, Gibran akan melampaui usia 35 tahun saat pendaftaran capres-cawapres dibuka oleh KPU RI.
Suasana kekecewaan jelang putusan MK itu, salah satunya dituliskan loyalis Jokowi, Islah Bahrawi dalam akun platform X.
Tidak secara langsung, kekecewaan Islah Bahrawi ditulis saat memberikan komentar pada tulisan wartawan senior, Goenawan Mohamad.
"Jokowi naik ke puncak dari lapis bawah. Gibran naik ke puncak dari puncak," tulis Goenawan, Rabu (11/10).
Mengomentari tulisan itu, Islah Bahrawi yang juga Direktur Jaringan Moderat Indonesia, justru menyalahkan sikap dia dan loyalis Jokowi.
Menurutnya, selama ini loyalis terlalu menyanjung Jokowi. Tetapi lupa, memberikan pengawasan dalam setiap gerakannya.
"Kita yang salah. Selama ini melihat Jokowi seperti setengah berhala. Tanpa kita sadari, setengahnya lagi ternyata dipendam Jokowi," kata Islah.
"Di akhir masanya, setengah yang ada di kita mulai dirampas perlahan oleh Jokowi," pungkasnya.
Sumber: rmol
Foto: Islah Bahrawi/Net