Mantan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Indonesia Rizal Ramli menanggapi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut Indonesia tidak sadar dijajah secara ekonomi.
Rizal Ramli menilai Jokowi tidak mengerti apa yang disampaikannya, karena selama ini kebijakan yang dibuat dalam pemerintahannya condong ke arah oligarki dan investor.
"Ngomong gitu, apa situ ngerti yang diomongin ya? Wong situ kebijakannya menghamba oligarki dan investor perampas hak rakyat dan adat. Itu namanya kolonialisme Den, Sing eling atuh," ungkapnya dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Jumat (6/10).
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin Indonesia tidak hanya menjadi konsumen di era modern, namun juga menjadi produsen, karena dengan masifnya barang impor yang beredar di pasaran menunjukkan bahwa secara ekonomi Indonesia telah dijajah tanpa disadari.
"Jangan mau kita terkena juga kolonialisme di era modern ini. Kita enggak sadar tahu-tahu kita sudah dijajah secara ekonomi," ujar Jokowi di depan Peserta Program Pendidikan Lemhannas Tahun 2023, di Istana Negara pada Rabu (4/10) dikutip dari CNN Indonesia.
Lebih lanjut, Jokowi berharap setidaknya Indonesia bisa menguasai pasar ekspor di Asia Tenggara (ASEAN). "Jangan sampai kita terlena dalam hitungan bulan, enggak mau saya terkena penjajahan di era modern," ujarnya.
Kemudian ia mengatakan bahwa harga barang impor yang murah bisa membuat ketagihan, dan kemudian ketika dinaikkan dan Indonesia sudah bergantung, maka akan mengancam kedaulatan.
"Mungkin awal-awal harganya masih Rp5.000. Begitu sudah masuk, beli ini sudah ketagihan baru dinaikkan Rp500 jt, mau apa? Sudah enggak bisa apa-apa kita karena sudah ketergantungan di situ. Oleh sebab itu, kita harus lindungi betul kedaulatan digital kita, harus dilindungi betul," ujarnya.
Karenanya regulasi yang sesuai harus segera disusun oleh pemerintah. "Regulasinya ini yang harus mengejar. Bukan kita yang mengurusi urusan masalah regulasi mbulet-nya ke mana-mana, ruwetnya ke mana-mana, berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun saja belum jadi. (Tapi) teknologinya sudah lari cepet sekali, problem ada di situ," terangnya.
Sumber: populis
Foto: Mantan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Indonesia Rizal Ramli/Net