Kuburan Soekarno lebih dalam dari liang kubur pada umumnya? Ini alasannya
Soekarno lahir pada 6 Juni 1901 di Surabaya, Jawa Timur. Soekarno meninggal dunia tanggal 21 Juni 1970 di Jakarta, saat masih menjadi tahanan rumah di Wisma Yaso.
Melansir Hops.ID dari YouTube Roudhoh Chanel, pada bulan-bulan diawal tahun 1969 Soekarno tidak boleh menerima tamu, termasuk keluarganya karena harus menjalani serangkaian pemeriksaan dan interogasi.
Keluarganya hanya bisa mengantarkan makanan untuk Soekarno melalui penjaga. Bung Karno-panggilan akrab Soekarno-yang gemar bersoialisasi dan berbicara sangat depresi karena diasingkan.
Keluarga hanya diperbolehkan menengok jika mengantongi izin dengan kop instansi militer. Namun itu tidak menjamin kemudahan untuk masuk, kadang Fatmawati dimarahi oleh penjaga.
Ibu Hartini bahkan sangat sering berjalan meneteng rangtang makanan karena mobilnya ditahan di gerbang. Soekarno pun akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya di RSPAD.
Kala itu Subagjo Anam, mantan kepala biro penerangan, departemen penerangan. Langsung memberitahu wartawan bahwa Soekarno akan di makamkan di Taman Makam Pahlawan.
Seketika menjadi keributan, wartawan dan lingkar istana tidak setuju. Bahwasannya bagaimana mungkin orang yang masih dalam tahanan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan.
Sebagaimana yang telah dinyatakan Aspri Soeharto, "Negara tidak pernah merasa kehilangan Ir. Soekarno.
Andai kata ia meninggal, dia tak mungkin dimakamkan di Taman Makan Pahlawan. Orang yang berhak dimakamkan disana ialah orang yang banyak berjasa meninggal dalam tugas untuk negara."
Jadi intinya adalah Soekarno sedang dalam masa tahanan dan tidak mempunyai jabatan lagi. Pemerintah pun memutuskan jenazah Soekarno disemayamkan di Wisma Yaso.
Fatmawati tidak setuju dan kecewa atas keputusan tersebut, ia memohon agar Soekarno disemayamkan di rumahnya di Jalan Sriwijaya Kebayoran Baru.
Pemerintah menolak permintaan itu. Pemakamam yang seharusnya menjadi perkara biasa dan diputuskan keluarga ternyata menjadi perkara politis.
Sejak awal Soekarno meminta dimakamkan di Bogor, namun Soeharto memtuskan untuk memakamkam Soekarno di Blitar dengan alasan dekat dengan ibunda Soekarno.
Akhirnya jenazah Bung Karno pun dibawa ke Blitar dengan perjalanan malam menggunakan pesawat. Soekarno makamkan di Taman Makam Pahlawan Blitar.
Liang kubur makam Soekarno digali lebih dalam dari liang-liang makam biasanya. Hal ini mungkin ditakutkan pemerintah Orde Baru jika Soekarno akan bangkit kembali jika kuburannya dangkal.
Peti Jenazah Soekarno sempat tak sampai ke dasar liang karena tali pengerek normal kurang panjang. Akhirnya peti diangkat kembali dan tali pengerek disambung sampai dua kali.
Setelah pemakaman Soekarno selesai, makam tersebut ditutup dan sebanyak 236 makam dipindahkan dari sana.
Makam kedua orangtua Soekarno yang awalnya dimakamkan di TPU Karet Jakarta kemudian dipindahkan ke Blitar dan mengapit makam Soekarno.
Dari Tahun 1970-1979 makam Soekarno dijaga tentara. Selama itu tak ada seorang pun yang boleh mendekati makam Soekarno sekalipun itu keluarga.
Sumber: hops
Foto: Soekarno dikuburkan lebih dalam dari liang kubur biasanya?. (Foto: Instagram @membacasoekarno )