Rocky Gerung melontarkan sindiran pedas kepada Guru Besar Ekonomi Universitas Indonesia, Profesor Rhenald Kasali.
Rocky Gerung melakukan hal ini sebagai balasan terhadap kritikan Rhenald Kasali terkait hinaannya kepada Presiden Jokowi.
Sebagaimana diketahui, Rocky Gerung memang sempat dikritik banyak pihak karena menyebut Presiden Jokowi dengan kata-kata “bajingan yang tolol”.
Rocky Gerung pun melontarkan sindiran balasan kepada Prof Rhenald Kasali ketika menjadi saksi ahli dalam sidang ke-24 Fatia-Haris vs Luhut Binsar Pandjaitan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur pada Senin, 9 Oktober 2023.
“Saya dikritik karena menghina presiden oleh seorang Profesor Ekonomi UI (Universitas Indonesia), namanya Rhenald Kasali,” kata Rocky Gerung, seperti dikutip dari kanal YouTube Sobat Baru pada Rabu, 11 Oktober 2023.
Rocky Gerung merasa Prof Rhenald Kasali telah menyindir soal statusnya yang masih lajang atau jomblo hingga kini.
Spesifiknya, ia menangkap Rhenald Kasali menyebutnya suka berkata kasar karena jarang bercinta.
Ia pun mempertanyakan bagaimana bisa kausalitas antara status jomblo dan kata kasar bisa muncul dari seseorang yang merupakan profesor.
“Kata si Rhenald Kasali, Rocky Gerung itu kasar ucapannya karena jarang bercinta itu. Bayangin coba, datang dari seorang Profesor UI tuh, yang figur publik,” ujarnya.
Rocky Gerung lantas menyinggung soal Rhenald Kasali yang menjadi endorser jamu tolak angin.
Menurutnya, Rhenald Kasali seharusnya bukan meminum jamu tolak angin, melainkan jamu tolak dungu.
“Dia termasuk figure publik karena dia endorser jamu, namanya jamur tolak angin tuh. Nah sekarang dia ucapin itu, artinya dia salah minum jamu. Dia mustinya minum jamu tolak dungu. Kan begitu dasarnya kan,” ujar Rocky Gerung.
“Bagaimana dari seorang profesor datang kausalitas, karena Anda jomblo, maka Anda mulut Anda kasar? Gitu kan,” tambahnya.
Rocky Gerung bahkan meminta Prof Rhenald Kasali mengubah kalimat dalam iklannya menjadi, “Saya minum jamu tolak dungu karena saya masih dungu.”
“Kan musti begitu kan. Jadi ini saya kasih kritik dia aja. Saya nggak ada urusan personal dengan dia. Tapi cara dia berpikir itu menunjukkan bahwa dia nggak paham apa yang disebut the use of public reason,” katanya.
Rhenald Kasali sempat membuat konten soal Rocky Gerung yang menyebut Presiden Jokowi “bajingan yang tolol.”
Dalam kontennya tersebut, Rhenald Kasali memaparkan 9 tips bahasa keadaban. Salah satunya adalah sensitif terhadap bahasa penindasan.
Rhenald Kasali mengatakan bahwa di era penjajahan, banyak sekali kata-kata yang digunakan untuk menindas bangsa kita.
Salah satu kata yang ia sebutkan adalah “dungu”, kata yang sangat sering digunakan Rocky Gerung dalam berbagai kesempatan.
“Misalnya, kata-kata yang sudah tidak pakai lagi adalah kata jongos, babu, dungu, otak dengkul, tolol, inlander, dan lain sebagainya,” ujarnya.
Prof Rhenald Kasali mengaku heran dengan orang-orang yang hingga kini masih saja menggunakan kata-kata di atas.
“Barangkali dia terperangkap dan dia kurang kaya dengan diksi, dia kurang sensitif, kurang memiliki perasaan,” katanya.
Prof Rhenald Kasali juga menilai orang yang menggunakan kata-kata penindasan itu memiliki masalah dalam percintaan.
“Dan biasa orang seperti ini ada masalah dalam percintaan mereka, barangkali, katanya. Karena bahasa mengajarkan orang untuk menikmati rasa cinta di antara sesama kita sebagai umat manusia,” ujarnya.
Sumber: hops
Foto: Rocky Gerung dan Prof. Rhenald Kasali (YouTube Gita Wirjawan dan YouTube Rhenald Kasali)