Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memiliki suatu ajaran dalam berpolitik yakni tidak memaksakan anak-anaknya terjun di dunia politik untuk mendapat karpet merah.
Hal ini disampaikan oleh Ketua DPP PDIP Said Abdullah dalam keterangan tertulis merespons kondisi politik nasional akhir-akhir ini.
“Ibu Mega mengajari kita arti kekuasaan, beliau tidak memaksakan anak-anaknya untuk mendapat karpet merah, dan menyingkirkan halangan apa pun demi hal itu,” kata Said dalam keterangan tertulis, Senin (16/10).
Said mengatakan, Megawati sebagai lebih mengedepankan kaderisasi anggota partai untuk mendapatkan kekuasaan, ketimbang memberikan kemudahan untuk anak-anaknya.
“Ia (Megawati) menempuh ‘jalan sunyi’ demi memberi tempat bagi kader-kader bangsa yang memang sepatutnya menjadi calon pemimpin nasional yang hebat,” lanjut Said.
Said lantas menghubungkan persoalan karpet merah kekuasaan dengan putusan Mahkamah Konstitusi mengenai aturan batas usia capres dan cawapres yang akan diumumkan sebentar lagi.
Jika MK nantinya memutuskan untuk mengubah batas usia minimum cawapres menjadi 35 tahun, maka peluang putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka menjadi wakil presiden terbuka lebar.
Hal ini kerap dikaitkan dengan posisi Ketua MK dijabat oleh Anwar Usman yang tidak lain merupakan adik ipar Jokowi.
Said pun menyindir dengan menyebut bahwa calon pemimpin nasional adalah manusia setengah dewa, ada kewenangan yang sangat besar pada kekuasaannya, sehingga jalannya untuk mendapatkan kursi pemimpin itu harus bersih dari utak-atik konstitusi.
“Karena itu, titik awal keberangkatannya harus bersih dari seluruh beban etis-dan asas kepatutan, apalagi terlibat dalam utak-atik konstitusi demi kursi kekuasaan,” ucap Said.
Sumber: kumparan
Foto: Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan sambutan saat penutupan Rakernas IV PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (1/10/2023). Foto: PDIP