Gerakan Aktivis (Gerak) 98 menyatakan, terpilihnya Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal cawapres Koalisi Indonesia Maju (KIM) mendampingi Prabowo Subianto adalah proses yang sistematis dan tidak berdiri di ruang hampa.
Jurubicara Gerak 98 Jimmy Fajar mengatakan, lintasan rekam jejak momentum politik yang terjadi saat ini, diduga tidak terlepas dari kerangka upaya mempertahankan kekuasaan dengan diktum isu tiga periode Presiden Joko Widodo yang kini bertransformasi menjadi tiga periode Gibran.
"Praduga kami, pencawapresan Gibran adalah bagian dari proses upaya pelanggengan kekuasaan isu tiga periode Jokowi yang bertransformasi menjadi tiga periode Gibran,” kata Jimmy melalui siaran persnya, Senin (23/10).
Jimmy mengatakan, terpilihnya Gibran telah memberikan contoh buruk ke generasi Z dan milenial terkait proses seseorang menjadi pemimpin yang begitu instan.
Padahal, lanjut Jimmy, berdasarkan riset British Council 2022, menggambarkan bahwa anak muda saat ini justru menginginkan politik yang bersih, karena mereka frustasi melihat kondisi politik yang mempraktikkan KKN, akses dekat dengan penguasa dan pemimpin politik dipergunakan untuk mengamankan kekuasaan.
"Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep adalah contoh yang kurang baik dalam pendidikan politik republik ini,” kata Jimmy.
Jimmy menambahkan, popularitas ternyata tidak selalu linier dan menyimpan potensi bahaya untuk terwujudnya iklim demokrasi yang sehat.
Meski demikian, kata Jimmy, rakyat saat ini sudah maju dan mampu memilah serta memilih berdasarkan akal sehat.
Upaya pemaksaan kekuasaan dengan menggunakan lembaga negara yang diperlihatkan saat ini pasti akan memunculkan perlawanan rakyat pejuang demokrasi.
“Rezim Orde Baru merupakan contoh bagaimana rakyat dibenturkan dengan dinamika politik yang menghalalkan segala cara menggunakan kekuatan elemen lembaga negara untuk mempertahankan nafsu berkuasa. Ujung dari perlawanan ini adalah runtuhnya Orde Baru,” demikian Jimmy.
Sumber: rmol
Foto: Bakal cawapres Koalisi Indonesia Maju Gibran Rakabuming Raka/Ist