WANHEARTNEWS.COM - Apakah Allah membantu para pejuang Palestina dengan menurunkan malaikat?
Pertanyaan tersebut bisa saja dijawab iya. Kita ingat dahulu, pada masa Rasulullah terjun dalam Perang Badar, Allah menurunkan ribuan malaikat, sehingga kekuatan umat Islam ketika itu meningkat ribuan kali lipat. Dengan begitu, mereka menggapai kemenangan yang gemilang.
Perang Badar Kubro terjadi pada Ramadhan tahun kedua Hijriah, dalam peristiwa ini kaum muslimin dibantu malaikat untuk menghadapi kaum kafir Quraisy.
Pada hari yang telah ditentukan, kedua pasukan yang telah siap berperang sudah saling berhadapan satu sama lain.
Seperti dikutip dari Sejarah Hidup dan Perjuangan Rasulullah ﷺ disarikan dari kitab Ar-rahiqul Makhtum, Rasulullah ﷺ segera menyiapkan pasukan perangnya, seraya berpesan kepada mereka agar tidak memulai peperangan kecuali ada komando khusus darinya.
Sebelum memulai peperangan, pasukan Quraisy mengeluarkan tiga tentaranya untuk mengajak adu tanding kepada pasukan Muslimin. Mereka adalah Utbah dan saudaranya: Syaibah bin Rabi'ah serta Walid bin Utbah.
Menanggapi hal tersebut, dari pasukan kaum muslimin, keluar tiga orang prajurit dari kalangan Anshar. Namun dengan sombong, mereka ditolak oleh ketiga prajurit Quraisy tersebut. Mereka meminta lawan yang sebanding dari suku mereka sendiri.
Akhirnya Rasulullah ﷺ memerintahkan Ubaidah bin Harits, Hamzah bin Abdul-Muththalib serta Ali bin Abi Thalib untuk meladeni mereka.
Maka Ubaidah yang saat itu masih sangat muda menghadapi Utbah bin Rabi'ah, sementara Hamzah menghadapi Syaibah dan Ali bin Thalib menghadapi Walid bin Utbah.
Hamzah dan Ali tidak memerlukan waktu yang lama untuk mengalahkan dan membunuh lawannya, sementara Ubaidah baru dapat mengalahkan lawannya setelah dibantu oleh Hamzah dan Ali, sedangkan Ubaidah sendiri luka parah, dan kemudian meninggal seusai perang Badar.
Setelah perang tanding selesai, kaum musyrikin yang dipimpin para komandannya dengan beringas langsung menyerbu pasukan kaum muslimin.
Namun dengan kesabaran, keteguhan dan mengharap pertolongan Allah Ta'ala, mereka bertahan menghadapi serbuan kaum musyrikin.
Rasulullah ﷺ yang menyaksikan pertempuran tersebut tak henti-hentinya berdoa dengan sungguh-sungguh kepada Allah Ta'ala agar diberikan kemenangan dan pertolongan hingga selendangnya jatuh dari pundaknya, bahkan beliau berdoa :
“Ya Allah, jika pasukan ini kalah hari ini, maka Engkau tidak disembah, Ya Allah, jika Engkau kehendaki, Engkau tidak disembah lagi hari ini”
Abu Bakar mengembalikan selendang tersebut kepada Rasulullah ﷺ seraya berkata: “Cukuplah ya Rasulullah, engkau telah memohon dengan sangat kepada Rabbmu”.
Kemudian Allah Ta'ala mewahyukan kepada malaikat-Nya :
اَنِّيْ مَعَكُمْ فَثَبِّتُوا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْاۗ سَاُلْقِيْ فِيْ قُلُوْبِ الَّذِيْنَ كَفَرُوا الرُّعْبَ فَاضْرِبُوْا فَوْقَ الْاَعْنَاقِ وَاضْرِبُوْا مِنْهُمْ كُلَّ بَنَانٍۗ
“Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkanlah (pendirian) orang orang yang telah beriman. Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir," (QS al-Anfal ayat 12)
Kemudian kepada Rasulullah ﷺ, Allah Ta'ala berfirman :
اَنِّيْ مُمِدُّكُمْ بِاَلْفٍ مِّنَ الْمَلٰۤىِٕكَةِ مُرْدِفِيْنَ
“Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut," (QS. al-Anfal ayat 9)
Maka setelah itu, datanglah bantuan Allah Ta'ala berupa para malaikat yang datang dengan berbaris. Rasulullah ﷺ yang mengetahui hal tersebut sangat gembira dan segera memberitahu Abu Bakar yang berada di sampingnya tentang hal tersebut.
Setelah beberapa lama pasukan kaum musyrikin menyerbu, kaum muslimin terus bertahan dengan kokoh dan tidak dapat dilumpuhkan, bahkan banyak pasukan kaum musyrikin yang menemui ajalnya. Hal tersebut, tentu saja membuat mental kaum musyrikin menjadi jatuh.
Pada kondisi seperti itulah, Rasulullah ﷺ memberikan komando untuk melakukan serangan balik terhadap kaum musyrikin.
Maka dengan semangat yang semakin membara, pasukan kaum muslimin balik menyerbu kaum musyrikin yang sudah melemah semangatnya.
Kekuatan kaum muslimin semakin besar dengan bantuan para malaikat dalam barisan mereka, sehingga banyak pasukan Quraisy yang tewas dan tidak diketahui siapa yang membunuhnya.
Akhirnya sedikit demi sedikit kekalahan kaum musyrikin semakin tampak, peperangan sudah mulai berakhir, pasukan kaum musyrikin banyak yang lari tunggang langgang dikejar kejar kaum muslimin.
Tinggal Abu Jahal dan beberapa orang pasukannya yang melindunginya tetap bertahan dengan kesombongannya.
Namun serbuan pasukan kaum muslimin yang bertubi-tubi, membuat mereka tumbang satu persatu, hingga akhirnya Abu Jahal terbunuh oleh dua orang anak muda yang bernama Mu'az bin Amr bin Al Jamuh dan Muawwiz bin Afra'.
Setelah kematian Abu Jahal, peperangan Badr berakhir dengan kekalahan besar di pihak kaum musyrikin.
Di kalangan mereka terbunuh 70 orang, sebagian besar adalah para panglima perang dan tokoh-tokoh Quraisy dan yang tertawan juga 70 orang. Sedangkan di pihak kaum muslimin, ada 14 orang yang mati syahid. [Democrazy/Republika]