Serangan udara yang dilancarkan Israel terhadap Gaza tak hanya menewaskan militan dan warga sipil, staf Perserikatan Bangsa Bangsa hingga murid sekolah yang dikelola badan dunia tersebut turut menjadi korban.
Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA) mengatakan, sedikitnya 11 karyawan yang bekerja untuk badan itu tewas akibat serangan udara Israel sejak Sabtu lalu.
"Saya sangat sedih untuk mengonfirmasi, 11 rekan UNRWA telah terbunuh sejak 7 Oktober di Jalur Gaza," kata Wakil Direktur UNRWA Urusan Gaza Jenifer Austin dalam sebuah pernyataan Hari Rabu, dilansir dari CNN 12 Oktober.
"Mereka termasuk lima guru di sekolah UNRWA, satu dokter kandungan, satu insinyur, satu konselor psikologis dan tiga staf pendukung. Beberapa terbunuh di rumah mereka bersama keluarga mereka," ungkap Austin.
Dalam pernyataan terpisah, PBB menyebut sebelas guru di sekolah-sekolah di Gaza yang dikelola banda itu dan 30 siswanya tewas akibat serangan di wilayah tersebut, sementara tiga guru dan delapan siswa mengalami luka-luka.
Badan tersebut memperingatkan, konflik yang sedang berlangsung "telah memaksa penutupan 14 pusat distribusi makanan serta pengurangan operasi."
“Kami memiliki orang-orang yang merespons kebutuhan orang-orang di tempat penampungan. Mereka memberi pengungsi kasur, tempat tidur, air bersih dan makanan, bekerja sama dengan Program Pangan Dunia (WFP) PBB," terang Direktur Komunikasi UNRWA Juliette Touma.
Terpisah, Sekretaris Jenderal PBB António Guterres mengakui tewasnya para pekerja PBB.
"Saya sangat menyesal bahwa beberapa rekan saya telah menanggung akibatnya. Tidak ada waktu yang terbuang, setiap momen berarti," ujar Guterres.
Sumber: voi
Foto: Serangan Israel terhadap Gaza. (Wikimedia Commons/PBB OCHA)