Brunei Darussalam merupakan salah satu negara di dunia yang menerapkan hukum syariat Islam. Sultan Brunei, Hassanal Bolkiah mulai menerapkan hukum ini sejak Mei tahun 2014 lalu.
Masyarakat yang cenderung liberal mungkin akan bertanya-tanya, apakah penerapan hukum syariat Islam oleh Sultan Brunei di Brunei Darussalam ini membuat masyarakatnya merasa tertindas, terutama bagi mereka yang beragama selain Islam.
Seperti diketahui, agama masyarakat Brunei Darussalam bukan hanya Islam saja. Menurut sensus tahun 2021, dari sekitar 441.000 penduduk Brunei, 82,1 persennya beragama Islam.
Kemudian, sekitar 8,7 persen beragama Kristen, 7,8 persen beragama Buddha, dan 4,7 persen sisanya beragama lainnya, termasuk agama kepercayaan masyarakat adat lokal.
Lantas bagaimana, apakah penerapan hukum syariat Islam oleh Sultan Brunei di negara monarki absolut satu-satunya di Asia Tenggara tersebut membuat masyarakatnya merasa tertindas?
Menurut seorang pengguna platform Quora dengan nama Emie Rr, dirinya merasa tidak tertindas dengan penerapan hukum tersebut. Emie sendiri mengaku seorang warga negara Brunei yang beragama non Islam.
"Saya bukan hanya salah satu dari orang-orang Brunei, tapi saya juga merupakan penduduk asli minoritas, dan bukan seorang muslim di negara mayoritas muslim," tulis Emie sebagai pembuka, dilansir pada 16 Oktober 2023.
"Akhir pekan Halloween lalu, saya menghadiri acara cafe di ibu kota yang menampilkan musisi lokal berbakat. Sebagian besar membawakan lagu-lagu mainstrem, sementara beberapa membawakan lagu miliknya sendiri. Saya bersenang-senang bernyanyi bersama lagu Wonderwall dari Oasis bersama penonton lainnya," lanjutnya bercerita.
"Bulan lalu saya memesan penginapan untuk satu malam di hotel mewah karena saya menginginkannya. Senang rasanya membaca buku saya di tepi pantai, dan kemudian memesan layanan kamar pada jam 9 malam," katanya lagi.
"Akhir pekan ini, aku akan mengunjungi orang tuaku, dan mungkin pergi minum kopi bersama teman-temanku, dan menonton film tengah malam. Hari ini empat tahun lalu, saya kembali dari Inggris setelah belajar di sana untuk mendapatkan gelar sarjana dan pascasarjana dengan beasiswa pemerintah," lanjutnya.
Emie mengatakan, apa yang dia tulis tidak bisa mewakili semua orang Brunei, melainkan hanya apa yang dia rasakan.
Dia pun menyimpulkan dirinya tidak merasa tertindas meski Sultan Brunei menerapkan hukum syariat Islam di Brunei Darussalam.
"Saya tidak berbicara mewakili semua orang, tapi saya tidak merasa tertindas. Dibandingkan dengan apa yang terjadi di seluruh dunia, saya pikir kami baik-baik saja," pungkasnya.
Sumber: hops
Foto: Sultan Brunei Darussalam, Hassanal Bolkiah (Eleven Media Group)