Di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dan Palestina, keputusan
McDonald's Israel untuk membuka lima cabang yang didedikasikan untuk
menyediakan sekitar 4.000 makanan bagi tentara Israel memicu kontroversi.
Dikutip dari Bussinesinsider, Jumat (13/10/2023) , McDonald secara total
membagikan 12 ribu paket makanan di seluruh negara zionis tersebut.
"Kami terus mendonasikan ribuan makanan harian kepada tentara di seluruh
negeri. Sebagai tambahan, tentara dan pasukan keamanan juga mendapatkan
diskon 50 persen yang datang ke cabang kami," kata McDonalds dalam akun
social medianya, Jumat (13/10/2023).
Meskipun mendapat simpatik terhadap situasi Israel, keputusan ini juga
mendapat kritik pedas, bahkan sampai memaksa perusahaan untuk mengunci akun
media sosialnya di platform seperti X, yang sebelumnya dikenal sebagai
Twitter, dan Instagram.
McDonald's is donating thousands of free meals to the Israel Defence Forces and citizens after Hamas attacks. It's donating 4000 meals daily to the IDF and citizens. Moreover offering a 50% discount for soldiers/security forces who come to restaurants#Israel #Isreal #Palestine pic.twitter.com/MTJbCp9fyw
— Bilal ur Rehman (@BilalurRehman17) October 13, 2023
Keputusan McDonald's tidak hanya mempengaruhi sentimen di Israel, tetapi
juga menciptakan efek gelombang di tingkat internasional. Sebuah kerumunan
besar dilaporkan berkumpul di luar gerai McDonald's di Beirut, Lebanon untuk
memprotes langkah perusahaan ini.
juga menciptakan efek gelombang di tingkat internasional. Sebuah kerumunan
besar dilaporkan berkumpul di luar gerai McDonald's di Beirut, Lebanon untuk
memprotes langkah perusahaan ini.
Tak hanya di Lebanon, mengutip dari BNN.Network, boikot ini juga diakukan
banyak warga Mesir yang memilih untuk mengekspresikan pandangan politik dan
solidaritas mereka terhadap perjuangan Palestina dengan menghindari jaringan
restoran cepat saji Amerika tersebut.
A large crowd of citizens gathered in front of the famous fast food restaurant #McDonald’s in #Saida in protest against its support for Israel in its war on #Palestine. pic.twitter.com/l6sDGkX0M0
— This is Beirut (@ThisIsBeirut_) October 13, 2023
Keputusan korporasi ini muncul di saat konflik regional mencapai tingkat
yang sangat memprihatinkan. Lebih dari 1.100 orang dilaporkan tewas sejak
Hamas melancarkan serangan mendadak di Israel bagian selatan dari Gaza.
Israel merespons dengan penempatan pasukan dan serangan udara, yang semakin
memperburuk konflik.
yang sangat memprihatinkan. Lebih dari 1.100 orang dilaporkan tewas sejak
Hamas melancarkan serangan mendadak di Israel bagian selatan dari Gaza.
Israel merespons dengan penempatan pasukan dan serangan udara, yang semakin
memperburuk konflik.
Hingga saat ini, McDonald's belum menanggapi boikot tersebut. Sikap diam
sebagai perusahaan multinasional, McDonald's berada pada persimpangan
penting antara kepentingan bisnis dan etika sosial-politik. Bagi sebagian
orang, penyediaan makanan kepada tentara Israel adalah tindakan solidaritas.
Namun, bagi banyak pihak lainnya, termasuk mereka yang mendukung Palestina,
ini adalah tindakan yang memihak dan melupakan kompleksitas serta tragedi
kemanusiaan yang sedang berlangsung di Palestina.
Foto: Langkah Kontroversial McDonald's Israel. (foto: Getty Images)