Presiden Iran Ebrahim Raisi tiba di Riyadh, Arab Saudi, pada Sabtu (11/12) untuk menghadiri rapat darurat Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) terkait agresi Israel ke Jalur Gaza Palestina.
Raisi berharap rapat pemimpin Arab dan Muslim hari ini bisa menghasilkan aksi nyata untuk menyetop kebrutalan Israel yang terus menggempur Jalur Gaza Palestina sejak 7 Oktober lalu.
"Gaza bukan arena untuk berkata-kata saja. Ini harus menjadi arena beraksi dan tindakan," kata Raisi di Bandara Teheran sebelum berangkat ke Riyadh.
Raisi terlihat tiba di Bandara Riyadh sekitar Sabtu siang dan langsung bertolak ke lokasi pertemuan.
Ini merupakan pertama kalinya seorang Presiden Iran mengunjungi tanah Saudi sejak 11 tahun terakhir ketika kedua negara memutus hubungan diplomatik. Presiden Iran terakhir yang mengunjungi Saudi ialah Mahmoud Ahmadinejad pada 2012.
Rapat ini pun menjadi pertama kalinya Presiden Iran berkunjung ke Saudi sejak Riyadh dan Teheran sepakat menormalisasi hubungan diplomatik pada Maret 2023 lalu.
"Saat ini, persatuan negara-negara Islam sangatlah penting," kata Raisi.
"KTT ini akan mengirimkan pesan yang kuat kepada para penghasut perang di Timur Tengah dan menghasilkan penghentian kejahatan perang di Palestina," paparnya menambahkan seperti dikutip Reuters.
Raisi berharap rapat OKI dan Liga Arab hari ini bisa menghasilkan konsensus di antara sekitar 57 negara yang hadir, termasuk Presiden RI Joko Widodo.
Dalam rapat ini, Raisi diperkirakan akan mendesak sanksi dan embargo terhadap Israel seperti boikot sepenuhnya pasokan gas dan minyak ke Israel.
Sumber: cnnindonesia
Foto: Presiden Iran Ebrahim Raisi mendarat di Saudi untuk pertama kalinya sejak Teheran dan Riyadh menormalisasi hubungan diplomatik. (AFP/HANDOUT)