WANHEARTNEWS.COM - Pakar Hukum Tata Negara Prof Denny Indrayana menyoroti sejumlah polemik yang terjadi.
Di antaranya polemik yang terjadi di Mahkamah Konstitusi (MK) hingga kasus dugaan pemerasan yang menyeret Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri.
Polemik yang terjadi di MK diketahui bermula dari putusan 90 yang dibacakan Anwar Usman ketika masih menjabat sebagai Ketua MK.
Ketika itu, Anwar Usman mengabulkan gugatan soal batas usia capres-cawapres.
Putusan kontroversial itu pun meloloskan Putra Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (jokowi), Gibran Rakabuming Raka maju Pilpres 2024 bersama Prabowo Subianto.
Buntut dari putusan tersebut, Anwar Usman akhirnya disidang oleh Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK).
Anwar Usman terbukti melakukan pelanggaran kode etik dan prilaku hakim MK.
Ketua MKMK Jimly Asshiddiqie pun akhirnya memutuskan mencopot Anwar Usman dari jabatan Ketua MK.
Meski demikian, putusan 90 tidak bisa berubah, Gibran kini resmi maju Pilpres bersama Prabowo dalam Pilpres 2024.
Sementara itu, dalam kasus yang menyeret Ketua KPK, Firli Bahuri diduga melakukan pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Kasus yang ditangani Polda Metro Jaya itu kini sudah dinaikkan statusnya menjadi dalam penyidikan.
Setelah memeriksa SYL sekaligus menyita LHKPN, pihak Kepolisian sendiri menyampaikan akan menetapkan tersangka dalam waktu dekat.
Terkait hal tersebut, Denny Indrayana lewat status twitternya @dennyindrayana pada Jumat (17/11/2023), menilai polemik yang terjadi bersumber dari Jokowi.
Dibeberkannya, Jokowi wajib mundur demi kehormatan KPK, mengingat Firli Bahuri diangkat menjadi KPK hasil dari Pansel Jokowi.
Tuntutan serupa juga disampaikan Denny Indrayana soal polemik yang terjadi di MK.
Jokowi katanya wajib mundur demi menjaga kewibawaan MK dan legitimasi moral Pilpres 2024.
“Demi Indonesia Maju, Jokowi Wajib Mundur. Demi kehormatan KPK, Firli Bahuri Ketua KPK hasil Pansel Jokowi, calon tersangka pemerasan SYL, wajib mundur,” tulis Denny Indrayana.
“Demi kewibawaan MK, Paman Usman, adik Ipar Jokowi, wajib mundur. Demi legitimasi moral Pilpres 2024, Gibran bin Jokowi, wajib mundur. Demi menyelamatkan Indonesia maju, Jokowi wajib mundur, atau kita mundurkan,” tegasnya.
Demi Indonesia Maju, Jokowi Wajib Mundur
— Denny Indrayana (@dennyindrayana) November 17, 2023
Demi kehormatan KPK, Firli Bahuri Ketua KPK hasil Pansel Jokowi, calon tersangka pemerasan SYL, wajib mundur.
Demi kewibawaan MK, Paman Usman, adik Ipar Jokowi, wajib mundur.
Demi legitimasi moral Pilpres 2024, Gibran bin Jokowi, wajib…
Sumber: HajiNews