NEW YORK– Ratusan aktivis Yahudi di Amerika Serikat (AS) menduduki Patung Liberty di New York untuk menuntut gencatan senjata di Gaza dan diakhirinya pemboman genosida Israel terhadap warga sipil di Gaza.
Mereka mengenakan kaos hitam bertuliskan slogan-slogan, seperti “Yahudi menuntut gencatan senjata sekarang” atau “Bukan atas nama kami".
Para pengunjuk rasa juga membentangkan spanduk bertuliskan “Seluruh dunia menyaksikan” dan “Warga Palestina harus bebas” di markas ikon kota New York.
“Kata-kata terkenal dari nenek moyang Yahudi kami Emma Lazarus yang terukir di monumen ini memaksa kami untuk mengambil tindakan mendukung warga Palestina di Gaza yang ingin bernapas lega,” kata Jay Saper dari Jewish Voice for Peace (JVP), penyelenggara pertemuan tersebut, dalam sebuah pernyataan.
Dilansir dari Times of Israel, Jumat, 10 November 2023, pernyataan Saper mengutip puisi dari Lazarus yang berjudul “New Colossus,” dan diukir di dasar patung Liberty sebagai syair untuk imigran AS.
Kota New York, yang terkenal sebagai tempat berkumpulnya para migran, telah diguncang selama sebulan terakhir oleh duel demonstrasi pro-Israel dan pro-Palestina.
Kota ini adalah rumah bagi sekitar dua juta orang Yahudi dan ratusan ribu Muslim, yang sejauh ini terhindar dari kekerasan apa pun terkait konflik tersebut.
Meski demikian, ketegangan masih terlihat jelas di tempat-tempat tertentu seperti universitas.
Sekelompok kecil pemuda Yahudi Amerika yang liberal, mayoritas warga Yahudi memilih Partai Demokrat dan telah melontarkan kritik keras terhadap Israel, yang dituduh melakukan genosida terhadap warga Palestina di Gaza.
Mereka juga mengecam dukungan militer dan diplomatik Presiden AS Joe Biden untuk Israel, yang telah terlibat dalam pemboman selama sebulan terakhir di wilayah Palestina.
Pada Sabtu, 4 November 2023, puluhan ribu demonstran, beberapa dibawa oleh JVP, berkumpul di Washington untuk menyerukan gencatan senjata segera di Jalur Gaza, dan mengecam kebijakan AS yang mendukung Israel.
Pada akhir Oktober, ribuan pengunjuk rasa, yanh sebagian besar dikumpulkan oleh JVP, menduduki stasiun besar Grand Central di Manhattan dengan tuntutan yang sama.
Secara terpisah, ribuan pengunjuk rasa pro-Palestina, termasuk beberapa dari organisasi Yahudi AS, menutup Jembatan Brooklyn, yang menghubungkan Manhattan ke wilayah multikultural dan modis di seberang East River. I viva