Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan adanya tekanan pada Ganjar-Mahfud dalam Pemilu 2024. Salah satunya soal pencopotan baliho di berbagai lokasi.
Terkait hal itu, Cawapres Gibran Rakabuming Raka menyebut, tekanan serupa juga dialami relawannya. Ada banyak hal yang dialami juga oleh tim Prabowo-Gibran.
"Relawan saya juga diintimidasi, kami diam saja," kata Gibran di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Senin (20/11).
Wali Kota Solo itu menunjukkan salah satu tekanan yang diterima relawan mereka. Misalnya ada CCTV yang dipasang pekan lalu di rumah salah satu ketua relawan.
"Wis ndak perlu diceritain kita kan enggak pernah cerita-cerita kan, diam-diam saja," tutur anak sulung Presiden Jokowi ini.
"Enggak usah diceritakan intinya kita santai-santai saja kok, ya," tambah eks kader PDIP ini.
Bagi Gibran, tekanan semacam itu biasa terjadi di pemilu.
"Itu hal biasa. Kalau dari kami santai-santai saja, ya. Kalau ada hal-hal yang tidak wajar, ya silakan dilaporkan aja, ya fair-fair aja," ucap politikus berusia 36 tahun ini.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebelumnya sempat menyinggung soal tekanan, intimidasi, dan kaitan dengan putusan MK yang dianggap sebagai hal yang bisa dimanipulasi. Dia menyayangkan masih ada pihak yang coba mengintimidasi lewat pencopotan baliho Ganjar-Mahfud di berbagai daerah.
"Ya tekanan ada, apalagi ini juga berkaitan ya. Kalau kita lihat konstitusi saja bisa diintervensi, padahal lembaga yudikatif. Apalagi yang lain," sindir Hasto di Hotel Sari Pan Pacific, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (18/11).
"Buktinya rakyat memberikan dukungan. Ketika ada tekanan pencopotan baliho Pak Ganjar-Prof Mahfud, rakyat menyediakan rumahnya [untuk dipasangi baliho Ganjar-Mahfud]. Ini kan, the essence of people movement. Ini yang kemudian nampak berbeda dengan yang lain," ungkap dia.
Sumber: kumparan
Foto: Cawapres Koalisi Indonesia Maju Gibran Rakabuming Raka. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
