Pernyataan Capres Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo yang mengkritik penegakan hukum di Indonesia era Presiden Jokowi mengalami penurunan dinilai tidak objektif.
Menurut Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini, jika kritik itu didasari unsur objektivitas, seharusnya Ganjar mengkritik penegakan hukum sejak dahulu.
“Kalau PKS sih, kalau fondasi kritik 5 tahun 10 tahun ini sudah oposisi. Jadi kritiknya itu bukan gara-gara kecewa. Kritiknya tuh objektif yang dilakukan,” tegas Jazuli kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (21/11).
Jazuli menyatakan, Fraksi PKS telah konsisten 5-10 tahun untuk beroposisi dan memperbaiki bangsa dan negara di luar pemerintahan. Sehingga, kritik yang dilayangkan bersifat objektif.
“Jangan kemarin puji-puji sekarang maki-maki, hanya karena tidak didukung. Kalau PKS itu enggak gitu. Lakukannya 5 tahun kita lakukan,” tegas Anggota Majelis Syuro PKS ini.
Sebelumnya, capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengkritik penegakan hukum di Indonesia yang menurun di era Presiden Jokowi. Politikus PDIP itu memberikan nilai 5 soal penegakan hukum di Indonesia.
“Kasus kemarin kan menelanjangi semuanya dan kita dipertontonkan soal itu, dengan kasus ini jeblok, poinnya lima,” kata Ganjar dalam acara Ikatan Alumni (IKA) Universitas Negeri Makassar (UNM) yang digelar di Hotel Four Points by Seraton Makassar, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (18/11).
Sumber: rmol
Foto: Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (21/11)/RMOL