Proyek Mercusuar Soekarno, Konon Jadi Penyebab Indonesia Krisis Ekonomi, Kok Bisa? -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Proyek Mercusuar Soekarno, Konon Jadi Penyebab Indonesia Krisis Ekonomi, Kok Bisa?

Selasa, 07 November 2023 | November 07, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-11-07T08:47:16Z

Sejarah perkembangan Indonesia sebagai negara merdeka penuh dengan momen-momen penting yang membentuk wajah bangsa ini.

Salah satu tokoh yang paling dikenal dalam sejarah modern Indonesia adalah Presiden Pertama Indonesia, Soekarno.

Meskipun Soekarno dihormati atas perannya dalam memerdekakan Indonesia, ada momen dalam sejarah pembangunan negara ini yang menimbulkan kontroversi, proyek mercusuar Soekarno.

Bagaimana proyek mercusuar Soekarno ini mempengaruhi ekonomi Indonesia dan mungkin berkontribusi pada krisis ekonomi di masa yang akan datang?

Berikut 3 proyek mercusuar Soekarno yang bersejarah sebagaimana dikutip  dari TikTok @jejenjreng.

Simak daftar 3 proyek mercusuar Soekarno:

1. Monumen Nasional (Monas)

Salah satu proyek yang paling terkenal dan menjadi simbol Jakarta adalah Monumen Nasional, atau yang dikenal dengan sebutan Monas.

Monas adalah mercusuar setinggi 132 meter yang dibangun pada masa pemerintahan Soekarno dan diresmikan pada tanggal 17 Agustus 1961.

Tujuan utama Monas adalah untuk memperingati kemerdekaan Indonesia.

Meskipun monumen ini menjadi ikon Jakarta, biaya pembangunannya sangat tinggi dan pada waktu itu menjadi salah satu proyek paling mahal di dunia.

Banyak yang berpendapat bahwa dana yang dialokasikan untuk proyek ini bisa digunakan untuk pengembangan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.

2. Patung Selamat Datang di Bundaran HI

Patung Selamat Datang, yang terletak di Bundaran Hotel Indonesia (HI), juga merupakan proyek megah yang dibangun pada masa Soekarno.

Patung ini menggambarkan sepasang manusia yang menyambut pengunjung dengan tangan terbuka.

Pembangunan patung ini memakan biaya yang signifikan, dan beberapa mengkritiknya karena mengalokasikan anggaran yang besar untuk proyek seni yang mungkin dapat digunakan untuk sektor lain yang lebih mendesak seperti pendidikan, kesehatan, atau infrastruktur.

3. Gelora Bung Karno

Stadion Gelora Bung Karno (GBK) adalah stadion nasional yang juga dibangun pada masa Soekarno dan diresmikan pada tahun 1962 untuk menjadi tuan rumah Asian Games.

Pembangunan GBK membutuhkan anggaran yang besar, dan banyak yang berpendapat bahwa dana ini bisa digunakan untuk sektor-sektor yang lebih produktif dalam perekonomian.

Proyek-proyek di atas mencerminkan ambisi besar Soekarno untuk membangun Indonesia sebagai negara merdeka yang kuat.

Namun, biaya yang dikeluarkan untuk proyek-proyek ini mempengaruhi keuangan negara, dan beberapa menganggapnya sebagai salah satu faktor yang berkontribusi pada krisis ekonomi di masa depan.

Krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1997-1998 adalah salah satu contoh nyata bagaimana faktor-faktor seperti utang luar negeri yang tinggi dan defisit anggaran dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi.

Sejumlah proyek besar yang dibangun pada masa Soekarno menjadi bagian dari warisan sejarah yang patut dihormati, namun juga menjadi tonggak dalam memahami tantangan ekonomi yang dihadapi Indonesia.

Penting untuk diingat bahwa proyek-proyek ini, meskipun kontroversial dari segi anggaran, juga memiliki nilai sejarah dan budaya yang sangat besar bagi Indonesia.

Sementara beberapa menganggapnya sebagai penyebab krisis ekonomi, yang lain melihatnya sebagai manifestasi visi Soekarno untuk membangun identitas nasional Indonesia.

Mungkin pelajaran terpenting yang dapat diambil dari proyek-proyek ini adalah bahwa pembangunan ekonomi harus seimbang dengan kebijakan yang berkelanjutan dan pertimbangan keuangan yang bijak.

Sumber: hops
Foto: Soekarno dengan proyek mercusuar yang membuat Indonesia alami krisis ekonomi (Kolase Instagram @sokarno_hatta_1945, @rajasaptaokto)
×
Berita Terbaru Update
close