KH Marzuki Mustamar disebut dicopot dari posisinya sebagai Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memberhentikan kiai pengasuh Pondok Pesantren Sabilulrosyad Gasek tersebut dengan alasan adanya pelanggaran.
Sekretaris Jenderal PBNU KH Syaifullah Yusuf mengungkapkan, alasan pencopotan KH Marzuki Mustamar sebagai Ketua PWN Jatim lantaran yang bersangkutan dianggap melanggar aturan organisasi.
Di antara pelanggaran dimaksud, KH Marzuki Mustamar selaku pimpinan NU di wilayah tidak bertanggung jawab atas persoalan yang terjadi di tingkat cabang Jombang.
"Banyak beberapa (pelanggaran), di antaranya adalah masalah-masalah yang tidak terkendali, misalnya di Cabang Jombang. Di Cabang Jombang itu kan sampai ke pengadilan segala macam karena wilayah (PWNU) tidak berfungsi sebagaimana mestinya," ujar Gus Ipul, sapaan karib Eks Wakil Gubernur Jawa Timur ini.
Sedangkan KH Marzuki Mustamar mengaku belum menerima surat keputusan resmi dari PBNU terkait pencopotan dirinya, termasuk melalui pesan atau WhatsApp (WA).
Ia masih menunggu surat resmi PBNU, sebab aktivitas PWNU Jatim masih berjalan seperti biasa. Marzuki Mustamar juga dalam posisi hanya bisa menerima keputusan organisasi.
"Kami enggak pernah nonyol-nonyol (mendesak), kami hanya nerimo ing pandum (menerima bagian), nerimo dawuh (menerima arahan), samina wa athona (mendengar dan mengikuti). Disuruh kerja, kerja. Disuruh berhenti, ya berhenti, kami enggak pernah minta-minta," ujarnya kepada wartawan.
Marzuki juga mengaku akan menerima keputusan PBNU bila memenuhi prosedural.
"Tentu harus diterima, enggak usah geger-geger (ribut-ribut) ramai-ramai, tapi kalau misalnya ada yang salah dari keputusan itu, maka siapapun punya tugas dan kewajiban untuk mengingatkan yang salah. Dalam Quran, watawa saubil haqqi wa tawaa saubis sabr, saling mengingatkan supaya tetap benar dan tetap sabar," ujarnya.
Ia pun mengimbau semua pihak termasuk santri dan umat untuk bersikap tenang menanggapi pencopotan dirinya.
"Saya yakin warga NU dewasa, mereka enggak akan mereaksi yang berlebihan," ujar Marzuki.
Mantan Wakil Ketua PWNU Jatim, KH Abdussalam Shohib atau Gus Salam menduga pencopotan Marzuki Mustamar, karena masalah politik menjelang Pilpres mendatang.
Apalagi beredar video dukungan Mustamar Marzuki terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) di media sosial.
Bahkan video dukungan Mazuki Mustamar terhadap AMIN diunggah Cak Imin di akun X.
"Sendiko dhawuh Yai..!" tulis Cak Imin.
Dalam video itu, Marzuki Mustamar mempersilakan keluarga besar pesantren untuk memilih pasangan AMIN.
"Anak putuku (anak cucuku) alumni Ploso, aku tak melo (aku akan ikut) ploso nyoblos AMIN, boleh. Anak putuku alumni Sarang, aku tak (aku akan) nyoblos AMIN, oleh (boleh). Anak putuku alumni Tegalrejo Magelang, Gus Yusuf. Tegalrejo derek (ikut) dukung AMIN, aku tak (akan) nyoblos AMIN, yo oleh (ya boleh). Pokok rumus manut (ikut) guru, oleh (boleh)," kata Marzuki Mustamar.
"Ora (tidak) mondok ning (di) Kiai Marzuki, mondok di ibu Nyai Marzuki, tak ndelok (akan melihat) ibu nyai Marzuki masuk tim pusatnya AMIN, tak nyoblos (akan coblos) AMIN ben (supaya) diridoi ibu nyai Marzuki, oleh (boleh). Jadi wes ra usah (gak usah) ngotot," katanya.
Sumber: disway
Foto: Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar.-Tangkapan layar-