Temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terkait transaksi janggal di masa kampanye Pemilu 2024, harus segera diusut.
Permintaan tersebut disampaikan calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, usai menghadiri acara Nongkrong Asyik Bareng Anies (Nais) di kafe Green District, Kota Lubuklinggau, Senin (18/12).
"Usut tuntas dan jangan biarkan demokrasi kita dirusak oleh praktik-praktik yang tidak benar ini," tegas jagoan Koalisi Perubahan untuk Persatuan tersebut.
Capres yang diusung Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Kebangkitan Bangsa itu memahami, dalam proses demokrasi ada biaya yang harus dikeluarkan.
"Tapi harus menggunakan cara-cara yang benar," sambung capres yang berpasangan dengan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin itu.
"Jadi saya melihat perlu ada sikap yang tegas dari KPU, dari aparat penegak hukum, untuk mengusut hingga tuntas," tutup Anies Baswedan.
PPATK telah menemukan transaksi janggal dengan nilai hingga triliunan rupiah, melibatkan ribuan nama Caleg hingga partai politik. Temuan itu saat ini telah dikirimkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan KPU RI.
Sumber: rmol
Foto: Capres nomor urut 1 Anies Baswedan di Sumatera Selatan/Istimewa