WADUH! Israel Tebar Ayat Al-Quran dengan Heli ke Warga Gaza, Kenapa? -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

WADUH! Israel Tebar Ayat Al-Quran dengan Heli ke Warga Gaza, Kenapa?

Jumat, 08 Desember 2023 | Desember 08, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-12-08T02:51:26Z

Militer Israel (IDF) terus memaksa warga Gaza untuk pindah dari tempat tinggalnya ke zona aman yang ditetapkan Tel Aviv. Ini untuk memuluskan aksi Negeri Yahudi dalam berperang melawan milisi Gaza Palestina, Hamas.

Salah satu teknik yang digunakan untuk meminta warga pergi adalah dengan mengirimkan selebaran via udara yang bertuliskan ayat suci Al Quran. Dalam leaflet itu tertulis kata-kata dari Surat Al Ankabut ayat 14 yang menceritakan kisah Nabi Nuh.

"Banjir menimpa mereka karena mereka adalah orang-orang yang zalim," tulis selebaran itu dikutip Al Jazeera, Kamis (7/12/2023).

Jurnalis Aamer Tabsh di Khan Younis mengatakan ia melihat pesawat Israel menjatuhkan ribuan selebaran.⁠ Tabsh mengatakan warga yakin bahwa referensi mengenai banjir besar Nuh dalam Al Quran dan Alkitab "berarti sesuatu yang lebih buruk akan terjadi".⁠

Foto: Warga Khan Younis mengatakan Israel telah menghujani wilayah tersebut dengan selebaran yang mengutip ayat Alquran.⁠ (instagram @aljazeeraenglish)

Beberapa pihak mengaitkannya dengan nama Hamas yang menyerang Israel pada 7 Oktober, Pertempuran Banjir Al Aqsa. Yang lain merujuk pada laporan baru-baru ini bahwa militer Israel sedang mempertimbangkan untuk membanjiri jaringan terowongan Hamas dengan air laut untuk mengusir para milisi kelompok itu.

Sejauh ini, serangan Israel ke Gaza telah menewaskan 16 ribu warga sipil. Serangan kembali terjadi setelah gencatan senjata yang berlaku pada pekan lalu tidak jadi diperpanjang.

Saat ini, IDF masih terus berupaya melewati daerah perkotaan yang rusak parah akibat bom di Gaza utara dan selatan. Namun di sisi lain, Hamas semakin mengandalkan bom rakitan untuk menimbulkan korban jiwa dan memperlambat serangan tersebut.

Rumah sakit-rumah sakit di Gaza melaporkan banyaknya warga sipil yang tewas dan terluka, banyak dari mereka adalah perempuan dan anak-anak, seiring dengan berkurangnya pasokan medis, sementara meluasnya pertempuran darat ke Selatan telah menghentikan pengiriman bantuan kemanusiaan jauh dari titik persimpangan Rafah dengan Mesir.

PBB dan badan-badan bantuan mengatakan tidak ada lagi tempat di Gaza yang aman. Menurut PBB, 1,87 juta orang, lebih dari 80% populasi Gaza, telah meninggalkan rumah mereka. Banyak yang harus meninggalkan tempat perlindungan beberapa kali untuk menghindari serangan Israel.

"Pola serangan yang menargetkan atau berdampak pada infrastruktur sipil menimbulkan kekhawatiran serius mengenai kepatuhan Israel terhadap hukum kemanusiaan internasional dan secara signifikan meningkatkan risiko kejahatan kekejaman," papar Kantor Hak Asasi Manusia PBB.

Foto: Helikopter Israel (REUTERS/ATHIT PERAWONGMETHA)
×
Berita Terbaru Update
close