Pembahasan dimulai dengan kritik terhadap format debat.
Akbar Faizal mengatakan bahwa format debat capres yang saat ini diterapkan terlalu banyak tema dan terlalu singkat.
Menurut dia, debat capres seharusnya hanya membahas beberapa tema penting saja, seperti hukum, demokrasi, dan HAM.
Durasi debat juga harus lebih panjang agar para calon presiden dapat menyampaikan visi dan misinya secara lebih mendalam.
Ilham Saputra, yang pernah menjabat sebagai ketua KPU, membenarkan kritik Akbar Faizal.
Menurutnya, format debat capres saat ini memang kurang efektif untuk menggali substansi.
Hal ini disebabkan oleh banyaknya tema yang harus dibahas dalam waktu yang singkat.
Titi Anggraini, yang merupakan pakar politik, juga setuju dengan kritik tersebut.
Menurutnya, debat capres seharusnya tidak hanya menjadi ajang saling adu argumen antarcalon, tetapi juga menjadi sarana untuk memberikan informasi kepada masyarakat.
" Oleh karena itu, debat capres harus lebih fokus pada substansi dan lebih lama durasi tayangnya"
Selain format, para panelis juga membahas substansi debat capres.
Akbar Faizal menyoroti pertanyaan yang diajukan kepada para calon presiden.
Menurutnya, pertanyaan yang diajukan terlalu mudah dan tidak menantang.
Ilham Saputra mengatakan bahwa pertanyaan yang diajukan memang harus sederhana agar mudah dipahami oleh masyarakat.
Namun, menurutnya, pertanyaan juga harus cukup kompleks agar dapat menggali pemikiran para calon presiden.
Titi Anggraini menambahkan bahwa pertanyaan yang diajukan juga harus relevan dengan isu-isu terkini.
Menurutnya, pertanyaan yang relevan akan membuat debat lebih menarik dan informatif.
Pembahasan terakhir adalah mengenai teknis pelaksanaan debat capres. Akbar Faizal mengusulkan agar iklan dihapus dari debat capres.
Menurutnya, iklan hanya membuang-buang waktu dan mengurangi durasi debat.
Ilham Saputra mengatakan bahwa KPU memang membutuhkan waktu untuk melakukan sosialisasi selama debat. Namun, menurutnya, KPU dapat menyiasati hal tersebut dengan mengurangi jumlah tema yang dibahas.
Titi Anggraini setuju dengan usulan Akbar Faizal. Menurutnya, iklan hanya mengganggu jalannya debat dan mengurangi kesempatan para calon presiden untuk menyampaikan visi dan misinya.
Sumber: viva
Foto: Ilustrasi foto Sumber : Istimewa