Baru-baru heboh peristiwa pengeroyokan terhadap aktivisi Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Rizki Agus Saputra (26), di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur.
Pengeroyokan terhadap Pengurus Pusat (PP) KAMMI itu diduga dilakukan oleh pria berseragam TNI dan dua orang tidak dikenal pada Jumat, 15 Desember 2023, sekitar pukul 13.55 WIB.
Atas kejadian Rizki buka suara kepada awak media dan menceritakan terkait fakta dan kronologi pengeroyokan tersebut, pada Minggu, 17 Desember 2023.
Diprovokasi Orang Tak Dikenal
Kejadian bermula ketika Rizki perjalanan pulang dari rumah sakit (RS) Islam Pondok Kopi. Tak diduga dari atas kendaraan sepeda motornya, Rizki beberapa kali diklaksoni oleh orang tidak dikenal.
Padahal, kata Rizki, kondisi jalanan cukup lengang sehingga ia menghiraukan bunyi klakson tersebut.
"Saya tetap santai, karena jalan sisi kanan masih lebar, sedang sisi kiri ada motor lain," ujar Rizki dalam keterangan resmi melalui kuasa hukumnya, Zinur Ridlo.
Orang tak dikenal itu lalu mendahului motornya. Dari samping, Rizki diprovokasi orang tersebut sembari marah-marah.
Merasa tak bersalah, Rizki terus menggeber kendaraannya menuju rumah. Ia mengatakan tujuannya memang ingin pulang.
Keterlibatan Oknum TNI
Tak disangka, kala Rizki terus melanjutkan perjalanannya secara tiba-tiba motornya ditendang oleh oknum TNI. Rizki mengaku sempat membalas tendangan oknum berseragam TNI itu.
Keterlibatan oknum TNI tak ia duga sebelumnya, Rizki mengaku tidak mengatahui apakah ada sangkutpautnya dengan orang tak dikenal sebelumnya.
Namun dari belakang orang yang sebelumnya membututinya kembali menyembunyikan klakson dan terus memprovokasi dirinya.
Detik-detik Pengeroyokan
Rizki terus melanjutkan kendaraannya, namun berulang kali diadang oleh oknum TNI dan dua orang tak dikenal itu.
Aktivis KAMMI itu terpaksa berhenti dan turun dari motornya. Hanya saja tiba-tibas sejurus kemudian bogem dari oknum TNI itu mendarat di wajahnya.
Ketua Bidang Polhukam PP KAMMI itu lantas mencoba mengklarifikasi kepada para pelaku apa maksudnya.
Namun para pelaku terus menghakiminya dengan pukulan dan tendangan. Pengeroyokan terhadap aktivis KAMMI itupun membabi buta dilakukan oknum TNI dan dua orang lainnya.
Rizki mengatakan dirinya pun bingung apa salah dia sehingga menjadi korban pengeroyokan oknum TNI itu.
Tak mendapat jawaban, Rizki akhirnya habis dikeroyok dan menyebabkan sejumlah luka di tubuhnya.
"Tanpa ampun dihajar habis-habisan, pelipis mata saya dua-duanya memar dan berdarah, hidung saya juga, bibir saya berdarah, kepala saya bengkak, paha saya memar biru, lalu leher saya dicekik, baju robek, laptop terlempar, motor tergeletak, sendal saya sampai hilang sebelah," terang Rizki.
Ada Ancaman Pembunuhan
Terus-terusan didesak oleh para pelaku Rizki kemudian berteriak minta tolong dan mengundang reaksi warga.
Meski warga berdatangan, oknum TNI dan dua orang tak dikenalnya itu terus berusaha menghajarnya. Mengerikannya lagi, pria itu mengaku-ngaku sebagai anggota TNI dan akan membunuhnya.
"Saya hanya bisa nangkis, sambil teriak warga lalu berhasil lolos. Kemudian saya didatangi lagi, saya dipukuli lagi. Dia dengan pongahnya mengatakan, 'Saya militer, saya bunuh kami' atau 'Kamu mau mati ya?'," beber Rizki menirukan ancaman oknum TNI tersebut.
Dicekik Oknum TNI
Di saat kejadian pengeroyokan aktivis KAMMI itu, korban melihat mobil patwal melintas.
Ketika diteriaki dan melambai tangan minta tolong, mobil patwal itu tetap melaju tidak seperti tidak mengetahui reaksi korban.
"Tidak digubris," cetus Rizki melihat mobil patwal itu pergi menjauh dari lokasi TKP.
Warga masih ada di lokasi, begitu para pelaku, oknum TNI dan dua orang tak dikenalnya itu. Anehnya, seorang dari dua orang tak dikenal itu sempat mengantarkan motor miliknya.
Namun ternyata pengeroyokan itu tak berhenti begitu saja, meski ada warga oknum TNI kembali menyerang dan mencekik korban.
"Warga terus minta saya untuk menjauh. Saya bilang ke warga, 'Pak, tolong ambilkan motor saya'. Tak lama kemudian motor saya diantarkan oleh orang yang tidak saya kenal juga," urainya.
Beruntung di saat aktivis KAMMI itu dicekik, warga mampu melerai oknum TNI tersebut.
Lapor ke Denpom Jaya Cijantung
Usai peristiwa tersebut Rizki awalnya melaporkan kejadian ini kepada kepolisian di Polres Jakarta Timur.
Dari sana ia arahkan oleh polisi untuk melaporkan kejadi ini kepada Denpom Jaya Cijantung, Jaktim.
"Mendengar penjelasan saya bahwa yang melakukan penganiayaan dan pengeroyokan adalah oknum TNI, saya langsung diarahkan ke Denpom Jaya, Cijantung, Jakarta Timur," ungkapnya.
Laporannya berhasil diterima dengan registrasi STTL/40/XII/2023, di mana penerima laporan adalah Sesan Dua Haris Maulana.
Sumber: disway
Foto: Ilustrasi Pengeroyokan-dok Andrew Tito-