Mengenal Istilah Meritokrasi Lawan dari Ordal yang Disebut Anies Baswedan di Debat Capres Perdana -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Mengenal Istilah Meritokrasi Lawan dari Ordal yang Disebut Anies Baswedan di Debat Capres Perdana

Kamis, 14 Desember 2023 | Desember 14, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-12-14T00:46:47Z

Dalam debat capres perdana semalam, Anies Baswedan mengeritik praktik "ordal" atau kependekan orang dalam yang mengebiri kemampuan seseorang.

Sebaliknya Anies Baswedan menyebutkan istilah meritokrasi sebagai lawannya, yang ternyata istilah tersebut masih terdengar asing bagi sebagian orang.

Dikutip dari britannica.com, meritokrasi adalah sistem sosial yang memberikan penghargaan atau kekuasaan kepada seseorang berdasarkan kemampuan atau prestasi, bukan kekayaan atau kelas sosial.

Dalam sistem meritokrasi, seseorang yang memiliki kemampuan atau prestasi yang lebih baik akan memiliki peluang yang lebih besar untuk mendapatkan kesempatan atau posisi yang lebih baik.

Istilah meritokrasi berasal dari kata "merit" yang berarti "manfaat" atau "kecakapan".

Istilah ini pertama kali digunakan oleh sosiolog Michael Dunlop Young dalam bukunya yang berjudul "The Rise of the Meritocracy" yang diterbitkan pada tahun 1958.

Contoh Meritokrasi

Berikut adalah beberapa contoh penerapan meritokrasi dalam kehidupan sehari-hari:

- Proses seleksi penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi. Dalam proses seleksi ini, calon mahasiswa yang memiliki nilai akademis yang lebih tinggi akan memiliki peluang yang lebih besar untuk diterima.

- Proses seleksi penerimaan pegawai di sebuah perusahaan. Dalam proses seleksi ini, calon pegawai yang memiliki kualifikasi dan pengalaman yang lebih baik akan memiliki peluang yang lebih besar untuk diterima.

- Proses pemberian kenaikan pangkat atau jabatan kepada pegawai negeri sipil. Dalam proses ini, pegawai yang memiliki kinerja yang lebih baik akan memiliki peluang yang lebih besar untuk mendapatkan kenaikan pangkat atau jabatan.

Manfaat Meritokrasi

Penerapan meritokrasi memiliki beberapa manfaat, antara lain:

- Meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Meritokrasi mendorong orang-orang yang memiliki kemampuan atau prestasi yang lebih baik untuk maju dan berkembang. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, ekonomi, dan pemerintahan.

- Menciptakan keadilan sosial. Meritokrasi memberikan kesempatan yang sama kepada semua orang untuk maju, terlepas dari latar belakang sosial atau ekonominya. Hal ini dapat membantu mengurangi ketimpangan sosial.

- Meningkatkan kepercayaan publik. Meritokrasi dianggap sebagai sistem yang fair dan adil. Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap pemerintah dan lembaga-lembaga publik lainnya.

Tantangan Meritokrasi

Penerapan meritokrasi juga memiliki beberapa tantangan, antara lain:

- Kesulitan dalam mengukur kemampuan atau prestasi. Tidak selalu mudah untuk mengukur kemampuan atau prestasi seseorang secara objektif. Hal ini dapat menimbulkan bias dalam proses seleksi atau promosi.

- Ketidaksiapan masyarakat. Masyarakat yang belum terbiasa dengan sistem meritokrasi mungkin akan sulit untuk menerimanya. Hal ini dapat menimbulkan penolakan atau perlawanan dari masyarakat.

Meritokrasi adalah sistem sosial yang memiliki potensi untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, keadilan sosial, dan kepercayaan publik. Namun, penerapan meritokrasi juga memiliki beberapa tantangan yang perlu dipertimbangkan.

Sumber: ayojakarta
Foto: Anies Baswedan, saat debat perdana capres 2024 (tangkapan layar YouTube KPU RI)
×
Berita Terbaru Update
close