Aktivis HAM Usman Hamid kritik Jokowi karena dianggap memanfaatkan kekuasaan untuk membangun dinasti politik.
Hal tersebut sampaikan Usman saat melakukan orasi di acara Panggung Rakyat 'Bongkar' di Lapangan Madya Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Sabtu (09/12/2023).
"Jokowi, dengan kekuasaan eksekutifnya terus ingin berkuasa memperpanjang kekuasaannya, dengan melemahkan kebebasan berekpresi, melemahkan kontrol rakyat," katanya
Usman juga menyinggung soal Badan Peradilan seperti Mahkamah Konstitusi seperti 'dikebiri' dibawah kepemimpinan Jokowi.
Pasalnya, putusan MK tetang batas usia Capres dan Cawapres dirasa sangat tidak masuk akal.
Hal tersebut dianggap ada kepentingan keluarga untuk memuluskan anaknya tampil pada Pilpres 2024.
"Dia jadikan ketua MK yang adik iparnya untuk mengutamakan kepentingan keluarga, anaknya jadi cawapres. Bukan untuk kepentingan negara," ungkapnya.
Tidak hanya itu, Usman menegaskan, bahwa di era kepemimpinan Jokowi bahwa Demokrasi Indonesia tengah mengalami regresi.
"Kita di sini berkumpul karena demokrasi kita mengalami regresi, mengalami represi. Kebebasan berekspresi direpresi," tegasnya.
Usman juga membeberkan terkait permasalahan membeberkan kasus-kasus rakyat yang terjadi di era Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kasus Haris Azhar, Budi Pego di Jawa timur, Bang Long di Rempang, Mama Yosepha di Papua, dan terakhir adalah kasus Butet Kartaredjasa memperlihatkan bahwa kekuasaan sedang resah karena rakyatnya mulai bicara," bebernya.
Dengan suara lantang, Usman meminta seluruh masyarakat untuk melawan dinasti politik yang saat ini tengah terjadi di Indonesia.
"Kalau saya bilang selamatkan demokrasi, tolong teriak lawan dinasti," ucap Usman.
"Selamatkan demokrasi," teriak Usman.
"Lawan dinasti," teriak ribuan pengunjung Panggung Rakyat.
Sumber: tvonenews
Foto: Usman Hamid Saat Menghadiri Panggung Rakyat 'Bongkar' di GBK Sumber : Tim tvOnenews/Aldi Herlanda