Popularitas calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka yang kian melejit tak membuatnya unggul dibandingkan kedua rivalnya.
Menurut pandangan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah, menilai kapasitas Gibran terbilang cukup rendah.
Hal itu terbukti dari cara Gibran menyampaikan gagasannya di beberapa kesempatan.
"Kapasitas Gibran dalam menyampaikan gagasan juga minim, apalagi berkaitan dengan visi misi," ujar Dedi.
Bahkan, putra sulung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) itu kerap kali keliru dalam menyampaikan pernyataan.
Seperti diketahui, Wali Kota Solo itu belakangan ini kerap menjadi sorotan banyak pihak gegara kekeliruannya.
Salah satunya adalah ketika dirinya salah sebut kata 'asam sulfat' untuk ibu hamil, yang seharusnya adalah 'asam folat'.
Bahkan, kesalahan itu terjadi berulang saat dirinya menghadiri di forum yang berbeda.
"Minimnya ini juga sangat vulgar, salah satu contoh saja dalam beberapa statement Gibran menyatakan hal yang keliru itu bukan sesuatu yang kita anggap sebagai keliru atau kesleo lidah," tutur Edi.
"Memang itu statement yang berulang-ulang yang disampaikan dalam forum ke forum sehingga kekeliruan itu besar kemungkinan adalah by design. By design bukan berarti kesalahan yang disengaja," sambungnya.
Oleh sebab itu, lanjut Edi, kualitas Gibran masih kalah jauh dengan dua cawapres lain yakni Mahfud MD dan Muhaimin Iskandar.
"Dari segi konten gagasannya saya kira memang tidak banyak yang dipahami oleh Gibran," jelasnya.
"Kalau disandingkan dengan kandidat yang lain itu memang secara kualitas saya kira masih cukup jauh di bawah," tambahnya.
Sumber: kilat
Foto: Calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka/Net