Program makan siang dan susu gratis pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menjadi sorotan.
Sejumlah pihak mempertanyakan realisasi program tersebut.
Menanggapi itu, anggota Dewan Pakar Partai Gerindra, Bambang Haryo Soekartono (BHS), menegaskan, efektivitas program itu untuk memperbaiki generasi Indonesia, mencegah dari stunting.
“Lihat dong, contohnya di India. Dari 1995, pemerintahnya menggulirkan program ini dengan menganggarkan 2,8 miliar Dolar AS untuk 125 juta anak (yang kurang mampu) per tahun,” kata BHS kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (5/12).
Menurut dia, India yang penduduknya 1,4 miliar jiwa bisa merealisasikan program tersebut, sementara Indonesia yang hanya 287 juta jiwa mengapa tidak bisa?
“Anak-anak usia 6-14 tahun di India akhirnya berhasil dengan program ini. Sekarang sekolah-sekolah di Inggris rangking satunya banyak dari India,” jelasnya.
Caleg DPR RI Gerindra Dapil Jatim I ini juga menegaskan program makan siang dan susu gratis Prabowo-Gibran untuk memperbaiki gizi dan nutrisi generasi bangsa.
“Jangan ada masyarakat yang stunting. Anak-anak kita nutrisinya harus baik, supaya cerdas. Ini gebrakan yang luar biasa dari Pak Prabowo dan Mas Gibran,” ungkapnya.
Anggota Komisi V DPR periode 2014-2019 itu membeberkan, saat ini program tersebut juga dilakukan oleh banyak negara untuk memperbaiki generasi mudanya.
“Pengendalian nutrisi bagi anak-anak itu tugas negara. Sekarang Finlandia, Swedia yang pendidikannya bagus, terus ada Korea dan Meksiko juga memberikan nutrisi yang baik buat anak-anak negerinya,” pungkas BHS.
Sumber: rmol
Foto: Anggota Dewan Pakar Partai Gerindra, Bambang Haryo Soekartono (BHS)/Net