Polisi mengungkap asal muasal peluru mortir yang diduga menjadi pemicu ledakan dahsyat di Jalan Kamal, Bangkalan Madura, pada Jumat (29/12).
Menurut Kapolres Bangkalan AKBP Febri Isman Jaya, peluru yang diduga masih aktif itu awalnya berada di kedalaman laut wilayah Madura. Febri mengungkapkan, ada empat orang yang menyelam dan mengambilnya dari dasar laut.
"Yang empat itu mengambil barang itu ke laut,” kata Febri dikutip dari Radar Kudus (Jawa Pos Group) Sabtu (30/12).
Setelah diambil, keempat orang itu menjualnya ke salah satu orang pengepul. Dua orang pengepul itu bertempat tinggal di lokasi kejadian ledakan.
“Pengepul tadi menjual lagi kepada seseorang. Dua orang yang menampung di sini (lokasi TKP),” ujar Febri.
Kini tujuh orang yang terlibat tersebut telah diamankan pihak kepolisian.
Meski begitu Febri tidak menjelaskan status mereka, apakah sebagai saksi atau tersangka dalam kasus ini.
Saat ini, pihak kepolisian masih terus mencari bukti-bukti lain di lokasi TKP untuk menyelidiki kasus ini.
“Iya ini masih olah TKP dari teman-teman Gegana Brimob, tim Inafis maupun Bidlabfor Polda Jatim,” ujar Febri.
Di TKP, tim Gegana telah mengamankan tiga selongsong peluru setelah menyusuri seluruh area TKP.
Salat satu peluru yang diamankan terpental hingga ke dasar laut sesaat setelah terjadi ledakan.
Namun Kapolres Bangkalan belum bisa memberi keterangan terkait jenis selongsong peluru yang diduga menjadi pemicu ledakan di Jalan Kamal.
Sebelumnya diberitakan sebuah ledakah dahsyat terjadi di sebuah bengkel besi tua di Jalan Kamal, Bangkalan.
Ledakan itu bahkan terdengar hingga radius satu kilometer. Akibat kejadian itu, enam bangunan rusak parah. Selain bangunan satu irang juga dinyatakan tewad dan 5 orang lainnya luka-luka.
Sumber: jawapos
Foto: Ledakan dahsyat di Jalan Kamal, Bangkalan Madura, pada Jumat (29/12). (ISTIMEWA)