3 Fakta Benjamin Netanyahu, PM Israel yang Mengklaim Keturunan Nabi Daud -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

3 Fakta Benjamin Netanyahu, PM Israel yang Mengklaim Keturunan Nabi Daud

Kamis, 04 Januari 2024 | Januari 04, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-01-04T09:35:25Z

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang dikenal juga sebagai “Bibi” adalah Perdana Menteri Israel yang saat ini menjabat. 

Netanyahu kembali menduduki posisi ini untuk masa jabatan keenam setelah memenangkan pemilihan parlemen pada 29 Desember 2022.

Pemerintahan sayap kanan barunya, yang dikenal sebagai pemerintahan paling religius dan paling kejam dalam sejarah Israel, terdiri dari partai-partai ultra-Ortodoks dan partai Likud miliknya sendiri.

Melansir akun tiktok @timotiussusanto0, disebutkan bahwa ayah dari Benjamin Netanyahu keturunan Rabi Eliyahu yang merupakan keturunan dari Raja Daud dari suku Yehuda. 

Tapi, belum ada bukti kuat yang membuktikan bahwa Benjamin Netanyahu benar keturunan dari Raja Daud.

Berikut 3 Fakta Benjamin Netanyahu.

1. Kehidupan awal dan karier politik

Benjamin Netanyahu kelahiran 21 Oktober 1949 di Tel Aviv. Netanyahu adalah Perdana Menteri Israel pertama dan satu-satunya yang lahir di Israel. 

Setelah mendaftar di militer Israel pada 1997, Netanyahu menjadi tentara di unit operasi khusus elit Sayeret Matkal dan berada di tim yang menyelamatkan pesawat jet yang dibajak di bandara Tel Aviv pada 1972.

Netanyahu memegang beberapa posisi duta besar sebelum terpilih menjadi anggota Knesset (parlemen Israel) pada tahun 1988 sebagai anggota Likud. 

Netanyahu menjabat sebagai Wakil Menteri Luar Negeri (1988-1991) dan kemudian menjadi Wakil Menteri di kabinet koalisi Perdana Menteri Yitzhak Shamir (1991-1992).

Pada 1993, Netanyahu dengan mudah memenangkan pemilihan sebagai pemimpin partai Likud, menggantikan Shamir dalam jabatan tersebut. 

Netanyahu menjadi terkenal karena penentangannya terhadap perjanjian damai Israel-PLO pada tahun 1993 dan penarikan diri Israel dari Tepi Barat dan Jalur Gaza.

2. Masa jabatan pertama dan kedua sebagai perdana menteri 

Kampanye terpilihnya kembali Netanyahu terhambat oleh perpecahan di kalangan sayap kanan dan meningkatnya ketidaksukaan pemilih terhadap kebijakan perdamaiannya yang tidak konsisten dan gayanya yang sering kasar.

Selain itu, pemerintahannya dilanda beberapa skandal, termasuk penunjukan (1997) pejabat Partai Likud Roni Bar-On sebagai Menteri Kehakiman. 

Tuduhan bahwa Bar-On mengatur pendekatan terhadap sekutu Netanyahu yang dituduh melakukan penipuan dan penyuapan menyebabkan mosi tidak percaya pada Knesset. 

Pemimpin Partai Buruh Ehud Barak dengan mudah mengalahkan Netanyahu pada pemilu 1999 ketika inti politiknya melemah.

Pemilu pada Januari 2013 mengembalikan Netanyahu sebagai perdana menteri, namun memimpin koalisi yang tampaknya lebih dekat dengan pusat politik dibandingkan sebelumnya. 

Sebuah kelompok kiri-tengah yang bangkit kembali telah muncul, dipimpin oleh Yesh Atid, sebuah partai yang baru-baru ini didirikan oleh raja media Yair Lapid, yang menentang kekhawatiran sosial-ekonomi kelas menengah yang berasal dari protes pada 2011. 

Sementara itu, daftar bersama yang diajukan oleh Likud dan Yisrael Beiteinu memenangkan kursi Knesset terbanyak pada 2013, namun masih jauh dari harapan.

3. Masalah dakwaan dan koalisi

Masa jabatan keempat Netanyahu diselimuti oleh bayang-bayang empat investigasi yang sedang berlangsung terhadap suap dan bentuk korupsi lainnya yang diduga dilakukan oleh Netanyahu dan anggota lingkaran dalamnya.

Pada Februari 2018, polisi Israel mengumumkan bahwa mereka telah menemukan cukup bukti untuk merekomendasikan tuduhan suap dan penipuan dalam kedua kasus tersebut.

Dalam kasus pertama, Netanyahu diduga menukar bantuan politik dengan hadiah, termasuk cerutu mahal, sampanye dan perhiasan. 

Lapid, saingan politik Netanyahu yang pernah menjadi mitra koalisi muncul sebagai saksi kunci dalam kasus tersebut.

Dalam kasus kedua, Netanyahu diduga berusaha mendapatkan liputan yang menguntungkan dari surat kabar Israel Yedioth Ahronoth dengan imbalan memotong sirkulasi surat kabar saingannya, Israel Hayom.

Dalam kasus lain, Netanyahu diduga mencoba mendapatkan liputan yang menguntungkan dari surat kabar Israel Yedioth Ahronot dengan imbalan memotong sirkulasi surat kabar saingannya Israel Hayom. 

Pada November, polisi merekomendasikan dakwaan terhadap beberapa orang yang dekat dengan Netanyahu dalam kasus ketiga yang melibatkan suap dari ThyssenKrupp untuk membeli kapal selam Israel, namun Netanyahu sendiri tidak terlibat.

Sumber: okezone
Foto: Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu. (Foto: Reuters)
×
Berita Terbaru Update
close