Berikut ini adalah dialog Prof Dr Wilson H. Guertin dan Imam Muhammad Jawad Chirri yang dikutip dari buku yang diterjemahkan HM Ridho Umar Baridwan, SH berjudul "Dialog tentang Islam dan Kristen" (Alma'arif, 1981).
Imam Mohammad Jawad Chirri adalah seorang ulama dan dosen , kelahiran Lebanon . Beliau direktur dan Ketua Kerohanian di pusat Islam di Detroit, Amerika Serikat . Sedangkan Prof Dr Wilson H. Guertin adalah Ilmuwan terkemuka dalam ilmu jiwa (psychology).
Berikut petikan dialog tersebut:
Prof Wilson: Penghargaan dan penghormatan dari orang-orang yang berbahasa Arab terhadap Qur'an memang sudah semestinya. Saya juga begitu.
Dalam sejarah tidak pernah ada percobaan yang berhasil menandingi Qur'an baik oleh perorangan maupun kelompok. Kita tahu bahwa orang-orang yang berbicara bahasa Arab tidak semuanya orang Islam.
Kita juga tahu bahwa orang-orang Arab pada saat Muhammad adalah sangat ahli di dalam seni-pidato, dan kita tahu bahwa sebagian besar dari mereka tak berdaya dilawan oleh Islam.
Qur'an telah menentang mereka dan generasi-generasi yang akan datang yang coba-coba menandinginya.
Keulungan Al-Qur'an adalah suatu kenyataan dan tidak diragukan lagi. Tetapi saya ingin tahu Al-Qur'an itu mempunyai apa saja, di samping keunggulan dan keindahan bahasanya, yang mendukung bahwa Al-Qur'an benar-benar wahyu dari Tuhan dan Muhammad benar-benar NabiNya.
Imam Chrri: Dalam Al-Qur'an terdapat banyak petunjuk-petunjuk tentang hal-hal yang akan terjadi, dan ramalan-ramalan itu ternyata terbukti. Pengetahuan tentang "masa datang" hanya pada Tuhan, dan tidak terdapat pada manusia.
Manusia telah maju begitu jauh di dalam ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mencapai suatu tingkat yang diinginkan sebelumnya.
Walaupun kemajuan manusia di dalam ilmu pengetahuan sudah begitu jauh, dia masih tidak dapat melihat masa yang akan datang.
Ada keterangan-keterangan yang dimuat di dalam Kitab Suci Al-Qur'an yang berhubungan dengan keadaan yang akan datang yang tidak dapat diramalkan oleh manusia.
Ramalan-ramalan itu terbukti semuanya, ini menunjukkan bahwa Qur'an adalah benar-benar wahyu Tuhan dan Muhammad benar-benar pesuruh Tuhan.
Beberapa dari ramalan-ramalan itu berhubungan dengan masa depan Kitab Suci Qur'an itu sendiri. Ramalan-ramalan ini adalah sebagai berikut:
1. "Sesungguhnya Kami menurunkan Peringatan (Qur'an) itu dan sesungguhnya Kami Penjaganya." QS 15 :9.
Ayat ini menerangkan pada kita bahwa Qur'an tidak akan binasa. Qur'an tidak dapat hilang dari dunia ini. Ramalan ini benar.
Qur'an diperkenalkan oleh seorang Nabi yang tidak sekolah dan tidak dapat membaca dan menulis. Dia mengenalkan itu di dalam suatu bahasa dari suatu bangsa yang buta huruf.
Pada saat itu, tidak ada 100 orang dalam sejuta yang bisa baca tulis. Juga mayoritas melawan Nabi dan kitabnya. Dalam keadaan ini, kitab itu diharapkan binasa dan hilang.
Kesempatan-kesempatan penerusan untuk beberapa generasi adalah sangat kecil.
2. Ayat yang berikut:
"Al-Qur'an itu adalah Kitab yang cukup berkuasa. Al-Qur'an itu tiada didatangi kepalsuan baik dari hadapannya atau dari belakangnya. Itulah wahyu dari Tuhan yang Bijaksana dan Terpuji." QS 41 : 41-42
Ayat ini menerangkan pada dunia bahwa Qur'an tidak dapat diselipkan kata-kata yang berasal dari sebelum wahyu itu, dan juga tidak dapat diselipkan kata-kata yang berasal dari setelah wahyu itu. Qur'an akan murni dan akan selalu murni.
Ramalan ini juga berlawanan dengan apa yang dikira manusia. Sebuah kitab yang diperkenalkan di dalam suasana ini tidak dapat diharapkan untuk tetap murni tanpa penyelipan.
Tidak ada mesin cetak pada saat wahyu itu diturunkan, bahkan sampai beberapa abad setelah Muhammad.
Sejarah menunjukkan pada kita bahwa tidak ada kitab suci yang tetap murni tanpa penyisipan.
Kitab-kitab suci mengalami perubahan selama berabad-abad. Dua ramalan yang telah benar-benar terbukti. Kitab Suci Qur'an tidak binasa.
Al-Qur'an berada dan menjadi pegangan kehidupan sampai sekarang.
Setiap Muslim diharapkan sembahyang iima kali sehari, dan dalam setiap sembahyang mencakup pengucapan dari Kitab Suci Al-Qur'an.
Beratus-ratus juta orang Islam menjalankan sembahyang setiap harinya, dan beratus-ratus juta kalimat-kalimat Qur'an diucapkan.
Bukti ramalan kedua pun sangat jelas: Kitab Suci Qur'an tidak berubah. Tak satu kata pun dari kata manusia yang diselipkan ke dalamnya. Bahkan pengeritik-pengeritik menguji kemurnian naskah dari buku besar ini.
Kata-kata dari Qur'an yang kita baca sekarang adalah tetap sama dengan kata-kata yang diucapkan oleh Nabi Muhammad sendiri tanpa pengurangan atau penambahan.
3. Kitab Suci Qur'an berisikan banyak ucapan-ucapan yang mengundang penentang-penentang Islam untuk membuat percakapan bahasa Arab yang akan mernperbandingkan terhadap ucapan Qur'an.
Salahsatu dari ucapan-ucapan itu yaitu sebagai berikut:
"Katakan! Sesungguhnya kalau manusia dan jin itu berkumpul untuk mengadakan yang serupa Al-Qur'an ini niscaya tiadalah mereka dapat membuat serupa dengan Qur'an itu biarpun sebagiannya menjadi pembantu bagi yang lain." QS 17 : 88.
Ucapan ini tidak hanya melarang manusia mengubah ucapan dan perbincangan yang dapat (boleh) dibandingkan terhadap Qur'an, tetapi juga meramalkan secara jelas bahwa setiap percobaan yang seperti itu akan gagal, dan Kitab Suci Qur'an akan tetap unggul terhadap semua perbincangan bahasa Arab yang lain. Ucapan ini mempunyai jangkauan yang sangat jauh.
Hal itu menyatakan bahwa Kitab Suci Qur'an tidak akan dapat ditandingi, baik sekarang atau di masa yang akan datang.
Kita tahu bahwa manusia berbakat dan trampil dalam memperkembangkan dan memperbaiki sesuatu. Ini adalah benar di dalam segala bidang.
Penemuan ilmu pengetahuan selalu diharapkan untuk memperkembangkan dan memperbaiki melalui ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pesawat terbang yang pertama membuka dasar, tidak boleh tidak sangat ajaib, tetapi pesawat terbang itu tidak dapat disamakan dengan setiap pesawat-pesawat terbang sekarang.
Marilah kita misalkan bahwa pencipta pesawat terbang pertama telah meramalkan bahwa pesawat terbangnya tidak akan sama pada masa yang akan datang.
Ramalan demikian akan sangat tidak masuk akal, dan akan kita buktikan kesalahannya di dalam satu dekade (dalam waktu 10 tahun).
Muhammad mengucapkan kata-kata ini sekitar empat belas abad yang lalu, tetapi pernyataannya masih tetap benar, dan dunia tidak dapat membuktikan kesalahannya.
Sebaliknya, pernyataan itu sekarang menjadi lebih berarti daripada sebelumnya.Makin lama ramalan itu makin lebih terbukti kebenarannya.
Sumber: sindonews
Foto: Ilustrasi Al-Qur'an/Net