Pengamat politik terkenal, Rocky Gerung, melontarkan kritikan tajam terhadap kebijakan Bansos yang diimplementasikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Melalui saluran YouTube-nya, Rocky menyatakan bahwa pembagian bantuan sosial seharusnya dilakukan oleh lembaga-lembaga yang berkompeten, bukan oleh seorang presiden.
"Presiden seharusnya tidak menggunakan Bansos sebagai alat untuk meningkatkan elektabilitasnya
Rocky menegaskan bahwa Bansos seharusnya merupakan hak masyarakat atas pajak yang telah mereka bayar, dan bukan instrumen kampanye politik.
"Pajak progresif yang gagal diterapkan, sehingga muncullah Bansos sebagai pengganti," kata Rocky Gerung dalam Kanal Youtubenya Rocky Gerung official.
Dia merinci bahwa konsep pajak progresif yang seharusnya diterapkan oleh pemerintah gagal, dan Bansos muncul sebagai efek langsung dari keinginan Jokowi mendapatkan dukungan rakyat.
Menurut Rocky, Jokowi seolah-olah menggunakan Bansos sebagai alat untuk "bertatapan dengan rakyat" dan meningkatkan elektabilitasnya.
"Bansos sebetulnya adalah fungsi tugas untuk bertatapan dengan rakyat, bukan kampanye politik. Jokowi harus ubah cara berpikirnya,"
Rocky Gerung menyebut ini sebagai manipulatif dan menekankan bahwa pembagian Bansos seharusnya menjadi tanggung jawab tingkat RT, RW, dan lurah, bukan presiden.
Rocky mengajak untuk mengubah cara berpikir masyarakat terkait pembagian Bansos dan menyarankan pembuatan petisi untuk menyuarakan kebutuhan penggunaan anggaran negara yang lebih efektif.
Sumber: viva
Foto: Ilustrasi/Net
