Aktivis dan Akademisi Ini Sebut Prabowo Sudah Jadi Ancaman Kebebasan Berdemokrasi -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Aktivis dan Akademisi Ini Sebut Prabowo Sudah Jadi Ancaman Kebebasan Berdemokrasi

Selasa, 16 Januari 2024 | Januari 16, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-01-16T10:32:25Z

Sejumlah Eleman Aktivis Mahasiswa, Akademisi dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) kembali menguliti Buku Hitam Prabowo, Sejarah Kelam Reformasi 1998.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh nara sumber akademisi, pengamat politik, pegiat HAM dan keadilan sosial, pegiat pemilu dan demokrasi, dan Presiden Mahasiswa Unsil (Universitas Siliwangi).

Hasan Asy'ari, Pengamat Politik Tasikmalaya mengatakan untuk melihat negara dalam perspektif politik ada dua hal, pertama pendekatan struktural dan kedua pendekatan kultural.

Menurutnya, pendekatan struktural ini melihat bagaimana kelembagaan negara bekerja seperti pemerintahaan, penyelenggara pemilu, TNI dan Polri.

"Kalau kelembagaan negara ini profesional dan netral, maka demokrasi bisa diselamatkan pada Pemilu 2024. Tapi, sejauh ini, kelembagaan negara ini seolah-seolah bekerja untuk capres-cawapres tertentu," jelas Hasan Asy'ari, Minggu (14/1/2024).

Adapun pendekatan kultural, kata dia, Prabowo Subianto lahir dari lingkungan militer dan feodalistik. Artinya, punya kepribadian tegas, keras dan menakutkan.

"Memahami kompleksitas masalah di republik ini, saya berpendapat Prabowo tidak tepat untuk menjadi Presiden Indonesia karena Prabowo didik untuk berperang mempertahankan negara," jelas Hasan.

Sementara itu, Haris Aufa, pegiat HAM menjelaskan isu HAM bukan lah isu musiman. Melainkan, isu fundamental yang belum diselesaikan oleh Pemerintahan Presiden Jokowi.

"Dalam buku Hitam Prabowo sangat jelas bahwa kasus penculikan aktivis mahasiswa, dalang kerusahan Mei 98 dan beberapa tragedi berdarah lainnya diduga melibatkan Prabowo, maka kita dorong agar dituntaskan," tutur Haris.

Begitupun, Epul Kusnaedi, Aktivis Milenial dan Tokoh Pemuda Tasikmalaya mengatakan sejak awal Prabowo dicalonkan adalah salah satu pemuda Kota Tasikmalaya menolak keras pencalonannya.

"Prabowo Subianto adalah aktor yang punya rekam jejak buruk di masa lalu seperti terungkap dalam buku ini dan Prabowo juga dinilai gagal menjalankan food estate," jelas Epul.

Selain itu, Sadid Farhan Mantan Presiden Mahasiswa Universitas Siliwangi Periode 2022 menuturkan, dalam fakta-fakta historis seperti yang terungkap dalam buku ini sudah sangat jelas, bahwa Prabowo diduga terlibat dalam kasus penculikan aktivis.

Karena itu, lanjut Sadid, Prabowo akan menjadi ancaman terhadap kebebasan berpendapat kedepannya dan berpotensi kasus penculikan terhadap aktifis akan terulang.

"Mahasiswa dan Pemuda mempunyai tugas sejarah untuk terus menuntaskan agenda reformasi dan mencegah agar pelanggar HAM diadili," jelas Sadid.***

Sumber: pojoksatu
Foto: Sejumlah aktivis dan akademisi membahas Buku Hitam Prabowo. (ist)
×
Berita Terbaru Update
close