Tim Pengacara Habib Rizieq Shihab, Aziz Yanuar mendesak pemerintah agar segera mengusir Arya Wedakarna di Indonesia.
Mengingat rasisme yang dilakukan senator Bali itu tak hanya baru kali ini, namun sudah berkali- kali menyudutkan Islam.
"Makhluk rasis begini harusnya segera diusir dari republik ini!!!," kata Aziz saat dihubungi pojoksatu.id, Selasa (2/1/2024).
Aziz Yanuar juga meminta Kepala Bea Cukai di Bali harus bertindak tegas terhadap pernyataan Arya Wedakarna yang dinilai telah menciderai hak- hak beragama di Indonesia.
"Kami masyarakat minta makhluk begini diusir dari republik Indonesia dan meminta Kepala Bea Cukai jangan sampai dipindah. Pilih mana Dirjen Bea Cukai?," tandasnya.
Aziz lantas menilai, pernyataan kontroversial senator Bali itu sebenarnya menjadi bukti bahwa yang bersangkutan tidak faham bahwa jilbab itu bukan hanya perintah agama, namun merupakan suatu budaya di Indonesia
"Makhluk begitu tidak paham bahwa hijab dan penutup kepala bagi muslimah adalah budaya Indonesia," tuturnya.
Bahkan, kata Aziz, bila merujuk terhadap sejarah perjuangan para pahlawan. Hampir mayoritas pahlawan muslimah menggunakan jilbab.
"Hampir seluruh pahlawan muslimah memakai tutup kepala atau hijab, ada Rohana Kudus, Rasuna Said yang bahkan jadi nama jalan di kuningan, Laksamana Mahayati dan lain lain," tegasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni turut geram dengan pernyataan Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Bali, Arya Wedakarna, yang mempermasalahkan jilbab yang digunakan umat islam.
Menurut Sahroni, Arya Wedakarna sudah melakukan tindakan rasisme terhadap agama lainnya, terutama terhadap pemeluk agama islam.
"Woii rasis kali bapak," kata Ahmad Sahroni
Seperti diketahui, Arya Wedakarna terekam kamera mengeluarkan pernyataan tersebut saat sedang memarahi kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Bali Nusa Tenggara dan kepala Bea Cukai Bandara I Gusti Ngurah Rai, beserta pengelola bandara.
Arya diduga menyinggung jilbab atau hijab yang dikenakan Muslimah. Arya ingin agar pegawai asli Bali ditempatkan di meja depan melayani wisatawan dibandingkan mereka yang mengenakan hijab.
"Saya gak mau yang front line, front line itu, saya mau yang gadis Bali kayak kamu, rambutnya kelihatan terbuka. Jangan kasih yang penutup, penutup gak jelas, this is not Middle East. Enak aja Bali, pakai bunga kek, pake apa kek," ucap Arya dikutip Republika di Jakarta, Senin (1/1/2024). ***
Sumber: pojoksatu
Foto: Pengacara Habib Bahar Bin Smith, Aziz Yanuar/Net