Isu pemakzulan atau impeachment terhadap Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang mencuat belakangan ini dinilai Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, sebagai upaya menghambat laju elektabilitas pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Fadli menyebut, isu pemakzulan yang diembuskan jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 ini dari sisi timing dan urgensi tidak mewakili kehendak rakyat.
"Ini isu dari elite tertentu. Ini upaya untuk menciptakan situasi kondisi agar kemudian approval rate Jokowi turun," kata Fadli dalam diskusi bertajuk "Narasi Pemakzulan Jokowi: Upaya Menghadang Laju Prabowo-Gibran" di kanal YouTube Gelora TV, Rabu (24/1).
Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019 itu melanjutkan, isu pemakzulan terhadap Presiden Jokowi diharapkan kelompok tertentu agar Pilpres berlangsung dua putaran.
"Dengan turunnya approval rate ini menghambat Prabowo-Gibran, sehingga diharapkan Pilpres bisa dua putaran," tandas Fadli Zon.
Gerakan pemakzulan terhadap Presiden Jokowi menjelang Pemilihan Umum 2024 disuarakan sejumlah aktivis yang tergabung dalam Kelompok Petisi 100.
Di sisi lain, sejumlah pihak menilai pemakzulan terhadap Presiden Jokowi sulit terwujud karena mayoritas partai politik di DPR berada di gerbong presiden.
Sumber: rmol
Foto: Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon/RMOL