Mungkin kamu tidak pernah menduga bahwa berbagai wilayah berikut pernah ramai sebelum ditinggal dan menjadi kosong melompong pada akhirnya.
Dan alasannya pun bermacam-macam, ada yang ditutup karena aturan baru, hingga yang sering terjadi karena eksploitasi dan bencana alam di wilayah tersebut.
Dikutip Hops.ID dari Youtube Data Fakta, berikut daftar wilayah atau kota mati yang letaknya ternyata masih ada di Indonesia.
Marina City
Pernahkah kalian mendengar nama Marina City? Sedikit asing memang. Maklum tempat yang dulunya merupakan pusat perjudian tanah air tersebut telah kehilangan cahayanya.
Marina City sendiri terletak di Tanjung, Sekupang, Batam. Lokasinya yang strategis dengan pelabuhan besar, membuat Marina City jadi tempat persinggahan ekspatriat dari berbagai negara yang paling banyak berasal dari Malaysia dan Singapura.
Saking terkenalnya, Marina City diandaikan serupa dengan Las Vegas di Amerika Serikat. Apalagi berbagai bangunan klasiknya, identik dengan bangunan di Eropa yang berdiri tegak di Marina City, menambah kesan tersendiri bagi pengunjung.
Sayangnya, tempat tersebut sudah tidak bernyawa lagi setelah mantan Presiden SBY melarang praktek judi di kawasan Marina City.
Sehingga semakin lama bangunan indah yang sebelumnya menjadi tempat hiburan, mulai ditinggalkan dan terbengkalai. Bahkan, pantainya yang dulu ramai pengunjung menjadi sepi. Sehingga kawasan Marina City disebut sebagai kota mati.
Kota mati Tommy Soeharto
Perum Karawang Baru atau yang dikenal dengan kota Tommy Soeharto, merupakan kawasan tidak berpenghuni yang berada di Desa Karanganyar, Kecamatan Klari.
Mengapa disebut Kota Mati Tommy Soeharto? Ternyata ada sejarahnya dan hubungannya dengan anak presiden Soeharto, Tommy.
Pada tahun 1991, kawasan tersebut merupakan lahan kebun karet. Dua tahun kemudian perusahaan milik Keluarga Cendana mengambil lahan karet tersebut.
Namun, saat orde baru tumbang pada tahun 1998, pengelolahan perumahan mengalami masalah pembayaran pajak.
Akhirnya di tahun 2015, penjarahan dan pencurian pun terjadi, karena penghuni dan penjaga keamanan di perumahan tersebut, mulai meninggalkan kawsan Perum Karawang Baru. Kini hanya tersisa beberapa bangunan kosong dan rumah tidak berpenghuni.
Desa Berastepu
Sunyi dan mencekam, bangunan berjejer ditinggal begitu saja dengan beberapa perabotan rumah berserakan. Akses masuk desa pun terbengkalai dan ditumbuhi semak belukar di mana-mana. Seakan melengkapi suasa sepi di Desa Berastepu.
Berastepu adalah kawasan di Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, yang sudah tidak berpenghuni. Berlokasi di kaki Gunung Sinabung, ternyata menjadi alasan untuk tidak memungkinkan desa ini untuk dihuni lebih lama.
Ya warga yang sempat tinggal di desa tersebut dipindahkan secara permanen akibat erupsi dahsyat Gunung Sinabung pada tahun 2013 lalu. Dan sejak saat itu, Berastepu sudah lagi tidak berpenghuni dan dijuluki desa mati.
21 titik di Desa Sidoarjo
Pada 29 Mei 2006 tepatnya 17 tahun yang lalu, semburan lumpur Lapindo pertama kali dilihat di Desa Siring, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Kondisinya kini masih sama, lumpur tetap menyembur, meskipun semburannya tak sebanyak dan setinggu dulu. Asap putih yang menjulang ke atas menunjukkan jika lumpur tersebut panas yang bisa dilihat dengan jelas di tanggul penahan lumpur di titik 21.
Namun tetap saja, di sepanjang perjalanannya, lumpur telah menenggelamkan rumah penduduk di sekitar lokasi tersebut. Berdasarkan dari data terbaru, tak kurang dari 600 hektar lahan terendam. Sementara rumah atau tempat tinggal yang rusak sebanyak 1683 unit.
Bahkan para ahli menyebut, jika semburan Lapindo tersebut masih akan terus terjadi hingga 30 tahun ke depan. Fakta ini menunjukkan jika kawasan ini tidak akan lagi berpenghuni. Namun, kawasan ini dimanfaatkan menjadi objek wisata.
Kampung mati Majalengka
Pada dasarnya, desa yang dimaksud di sini bertuju pada sebuah sebuah blok di Desa Sidamukti, Kecamatan Majalengka, Blok Tarikolot namanya.
Kampung ini disebut kota mati karena sudah tidak berpenghuni, namun puluhan rumah masih tampak berdiri. Alhasil, kesan mistis sering dikaitkan dengan kawasan ini. Terutama dalam perspektif orang awam.
Tak aneh jika kampung mati Majalengka kerap memenuhi kebutuhan video seram dari para konten kreator. Sebelum kesan mistis dan angker itu muncul, dulunya kampung ini kawasan yang ditinggali penduduk. Bahkan hingga saat ini, masih banyak warga yang memiliki lahan pertanian dan kebun di sekitar lokasi.
Hanya saja, pergerakan tanah yang terjadi pada tahun 2006 silam, merusak 186 unit rumah, dan sebanyak 253 KK harus direlokasi.***
Sumber: hops
Foto: Inilah 5 deretan kota yang resmi lenyap dari Indonesia (Dok: SBY/Marina City)